KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA — Pemanfaatan Dana Desa yang tepat sasaran dan berbasis pemberdayaan terbukti mampu mengubah wajah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar). Melalui pendekatan partisipatif, desa ini kini menjadi contoh keberhasilan transformasi dari desa dengan keterbatasan menjadi desa yang aktif, produktif, dan mandiri.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, menuturkan bahwa seluruh program pembangunan yang dijalankan di desanya selalu berangkat dari kebutuhan riil masyarakat. Setiap perencanaan dilakukan secara terbuka, dengan melibatkan kelompok masyarakat dalam forum musyawarah.
“Dana Desa bukan hanya digunakan untuk membangun jalan atau gedung. Di Loa Raya, kami arahkan juga untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi,” ungkap Martin saat ditemui Jum’at (27/6/2025).
Salah satu wujud konkret dari pemanfaatan Dana Desa adalah program bantuan ternak kambing yang tidak hanya sebatas distribusi bantuan, tapi dilengkapi dengan pelatihan pengelolaan, pembentukan kelompok, dan sistem tanggung jawab kolektif antarpeternak.
Menurut Martin, langkah ini ditempuh untuk menciptakan ekosistem peternakan yang berkelanjutan dan mampu memperkuat ketahanan pangan desa. “Kami ingin warga tidak sekadar menerima bantuan, tapi juga tumbuh sebagai pelaku ekonomi yang tangguh,” katanya.
Selain sektor ekonomi, sektor sosial dan pembangunan ruang publik juga menjadi perhatian penting. Desa Loa Raya kini memiliki sarana olahraga lengkap seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, hingga gedung bulu tangkis. Semua fasilitas itu aktif digunakan oleh warga dan menjadi pusat aktivitas sosial.
“Ruang-ruang publik ini kami jadikan sarana untuk memperkuat ikatan sosial warga. Gotong royong tumbuh di sana, dan itu jadi kekuatan sosial yang sangat berarti,” jelasnya.
Untuk memperkuat potensi ekonomi lokal, desa juga sedang menyiapkan pembangunan pasar desa yang ditargetkan rampung pada 2026. Pasar ini nantinya menjadi wadah distribusi produk pertanian, peternakan, dan hasil UMKM masyarakat Loa Raya.
Martin mengatakan, posisi geografis Loa Raya yang dekat dengan pusat pemerintahan Kukar harus dimanfaatkan untuk menjadi kawasan desa yang aktif bersaing secara ekonomi. “Kami tidak ingin hanya jadi penonton. Desa harus menjadi bagian dari motor penggerak ekonomi daerah,” tegasnya.
Melalui pendekatan yang memadukan fisik dan pemberdayaan, Pemerintah Desa Loa Raya berharap ke depan dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Kukar dalam mengelola Dana Desa secara visioner, transparan, dan berdampak langsung pada masyarakat.(ADV/DiskominfoKukar)