KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Simpang Odah Etam Tenggarong kembali menjadi panggung meriah bagi ekspresi seni dan budaya lokal. Salah satu penampilan yang berhasil mencuri perhatian publik datang dari Sanggar Nawasena Semayang, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara (Kukar), sebuah komunitas seni yang digerakkan oleh para pemuda dan pemudi daerah.
Salah satu perwakilan sanggar, Suci Aprilia Octaviani, mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya bisa ambil bagian dalam acara yang digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar melalui bidang Ekonomi Kreatif.
“Alhamdulillah, pengalaman kami tampil di Simpang Odah Etam sangat menyenangkan dan membanggakan. Kami merasa senang bisa ikut berkontribusi dalam acara penampilan seni yang terbuka untuk masyarakat luas,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Ia juga menekankan bahwa ruang publik seperti Simpang Odah Etam memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas seni dan budaya lokal. Tempat ini dianggap sangat ideal untuk menumbuhkan kreativitas para seniman muda.
“Tempat ini bagus sekali, artinya bisa meningkatkan kreativitas dari pemuda dan pemudi. Kami merasa sangat terbantu dengan adanya ruang terbuka seperti ini untuk menunjukkan karya-karya kami,” ucap Suci.
Respon masyarakat terhadap pertunjukan seni yang digelar di ruang publik ini pun sangat positif. Masyarakat Tenggarong dan sekitarnya terlihat antusias menyaksikan pertunjukan dan memberikan aplaus yang hangat bagi para penampil.
“Respon dari masyarakat sangat baik, mereka senang dan memberikan semangat. Hal ini jadi motivasi tersendiri bagi kami untuk terus berkarya,” tutur Suci.
Dari sisi fasilitas dan dukungan, Simpang Odah Etam dinilai cukup memadai untuk menampung berbagai jenis kegiatan seni. Lingkungannya yang terbuka dan strategis memungkinkan interaksi langsung antara seniman dan masyarakat.
Yang tak kalah penting, menurut Suci, keberadaan ruang publik seperti ini sangat berpengaruh terhadap regenerasi pelaku seni muda.
“Tempat seperti ini penting sekali bagi kami, para pemuda-pemudi, untuk mengembangkan potensi seni dan budaya,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa seni memiliki kekuatan sebagai jembatan antara komunitas dan masyarakat umum.
“Seni itu bahasa universal. Lewat seni, kami bisa menyampaikan pesan, cerita, dan nilai-nilai lokal kepada masyarakat dengan cara yang lebih menyentuh,” ungkap Suci
Tak hanya itu, Suci juga menyampaikan harapan besar agar kegiatan seni dan budaya di Simpang Odah Etam Tenggarong tidak berhenti sampai di sini.
“Kami berharap acara-acara seperti ini bisa terus dilaksanakan, tidak hanya di Simpang Odah Etam, tapi juga di kecamatan-kecamatan lain di Kukar,” tutupnya.
Pewarta : Muhammad Zailany Editor : Fairuzzabady