KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA — Camat Loa Janan, Drs. Hery Rusnadi, secara resmi membuka kegiatan Konsultasi Publik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang diselenggarakan oleh PT. Multi Harapan Utama (MHU) pada Rabu, 23 Juli 2025. Bertempat di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Kecamatan Loa Janan, kegiatan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat terdampak, hingga jajaran pemerintahan kecamatan.
Dalam sambutannya, Camat Hery Rusnadi menekankan pentingnya konsultasi publik sebagai forum keterbukaan informasi dan penyampaian aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Ia menegaskan bahwa proses AMDAL bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi merupakan bagian penting dari tata kelola pembangunan yang beretika dan bertanggung jawab.
“Konsultasi publik ini bukan hanya untuk memenuhi syarat dokumen, tetapi menjadi wadah resmi bagi masyarakat untuk didengar. Ini adalah bentuk akuntabilitas pembangunan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hery menyampaikan bahwa pemerintah kecamatan akan mengawal setiap proses agar suara masyarakat mendapat tempat dalam pengambilan keputusan.
“Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton. Setiap aspirasi, keluhan, dan harapan yang disampaikan hari ini akan menjadi catatan penting dalam proses selanjutnya,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi PT. MHU yang telah melaksanakan tahapan konsultasi publik sesuai ketentuan perundang-undangan, serta berharap agar kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat terus dijaga.
“Saya harap PT. MHU tidak hanya berhenti pada konsultasi ini. Komunikasi harus terus terjalin selama proses kegiatan berlangsung, agar potensi dampak dapat diminimalisir dan manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh warga,” tambah Hery.
Dalam kegiatan tersebut, Hery mengatakan bahwa tim penyusun AMDAL memaparkan sejumlah potensi dampak dari rencana kegiatan operasional perusahaan terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tidak hanya itu, tim tersebut juga menjelaskan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang akan dilaksanakan.
Peserta yang hadir aktif menyampaikan masukan, termasuk soal kualitas udara, sumber air bersih, kondisi akses jalan desa, dan harapan keterlibatan tenaga kerja lokal.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, pihak PT. MHU menyatakan komitmennya untuk bersikap terbuka dan menjalin komunikasi yang intensif dengan pemerintah serta masyarakat.
Kegiatan ini mencerminkan semangat keterlibatan publik dan menunjukkan peran aktif pemerintah kecamatan dalam mengedepankan prinsip transparansi, partisipasi, dan keberlanjutan dalam setiap proses pembangunan di wilayah Loa Janan.
“Kami di kecamatan berkomitmen penuh untuk terus mengawal proses ini, agar pembangunan yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hery.(ADV/DiskominfoKukar)