KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Sepinya aktivitas jual beli di Pasar Lapangan Pemuda, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), tak lantas mematahkan semangat sebagian pedagang untuk tetap bertahan.
Di antara deretan lapak yang sudah lama tertutup, Ahmad (40), pemilik Toko USU yang menjual perlengkapan sekolah, masih setia membuka kiosnya setiap hari, meski pembeli kian jarang menghampiri.
“Kalau malam itu jarang orang yang mau ke sini. Kalau di tempat yang lama, dulu sampai jam 10 malam itu masih ada orang,” ujarnya lirih saat ditemui pada Sabtu (9/8/2025).
Hampir dua tahun sudah Ahmad menempati lapaknya di pasar relokasi lapangan pemuda, setelah sebelumnya berjualan sejak 2013 di Pasar Tangga Arung yang terletak di Jalan Maduningrat.
Ia merasakan perbedaan yang begitu besar, dulu suasana di pasar Tangga Arung selalu hidup hingga larut malam, sementara kini, langkah pembeli nyaris tak terdengar.
Menurutnya, lokasi pasar relokasi yang jauh dari pusat keramaian membuat pembeli enggan datang, terlebih pada malam hari ketika akses semakin sulit.
Tak hanya soal jarak, minimnya aktivitas juga membuat banyak pedagang memilih angkat kaki.
Ahmad kerap melihat lapak-lapak di sekitarnya mulai tutup, pemiliknya memilih untuk pindah dan mencari tempat baru demi kelangsungan usaha.
“Lapak orang banyak yang tutup di sini, terus pindah nyari lagi ke tempat lain. Yang di sini ya seadanya aja bertahan,” tuturnya sambil menunjuk lokasi kios yang sudah tutup.
Bagi Ahmad, bertahan bukanlah karena pasar ini menguntungkan, melainkan karena keterbatasan modal.
Ia mengaku tak sanggup membayar sewa lapak di lokasi lain. Sementara itu, di pasar relokasi ini, pemerintah daerah menyediakan fasilitas secara gratis baik lampu, air, dan tempat berjualan.
Kondisi ini yang menjadi alasan utamanya untuk memilih tetap bertahan meski penjualan sepi.
“Disiapkan semuanya gratis, lampu, air, semuanya tinggal ditempati saja. Jadi lebih baik bertahan di sini aja,” kata Ahmad.
Meski begitu, Ahmad tetap menyimpan sebuah harapan besar. Ia menantikan janji pemerintah daerah untuk memindahkan para pedagang ke lokasi yang lebih strategis.
Baginya, pasar baru bukan sekadar tempat mencari nafkah, tetapi juga harapan untuk kembali merasakan keramaian seperti di masa lalu.
“Kalau bisa sih pembangunan Pasar Tangga Arung cepat selesai, biar kami bisa pindah ke lokasi yang sedang dibangun itu,” pungkas Ahmad.
Pewarta : Akmal Hafidz Krisnowo Editor : Fairuzzabady