KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Untuk mengoptimalkan peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pendampingan petani dalam meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas hasil pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Teknis Penyuluh Pertanian, di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Selasa (19/8/2025).
Mengusung tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Program Swasembada Pangan”, kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, didampingi Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong yang disaksikan para peserta rapat dan tamu undangan.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi sekaligus memperkuat target pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujar Sekda Kukar, Sunggono.
Menurutnya, rapat teknis ini berperan besar dalam menjaga dan meningkatkan capaian Kukar sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Selama ini Kukar berkontribusi lebih dari 47 persen kebutuhan pangan Provinsi Kalimantan Timur.
Sunggono menegaskan komitmen Pemkab Kukar untuk menjadikan pertanian sebagai program prioritas utama, sekaligus bagian dari strategi transformasi ekonomi daerah dari ketergantungan pada sumber daya alam tidak terbarukan (migas dan batubara) menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan melalui sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Data BPS Kaltim 2024 mencatat, luas panen padi di provinsi ini sebesar 57.143,29 hektare, dengan kontribusi Kukar mencapai 26.744,87 hektare atau 46,80 persen. Produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) Kukar sebesar 115,10 ribu ton, menyumbang 50,71 persen dari total produksi Kaltim.
Lebih lanjut, Sunggono mengaitkan rapat teknis ini dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Kukar Aulia-Rendi 2025–2030, yakni “Kutai Kartanegara Idaman Terbaik” yang berorientasi pada pembangunan pangan, pariwisata, dan industri hijau yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Menurutnya, keberhasilan swasembada dan ketahanan pangan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, khususnya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“PPL adalah garda terdepan dan ujung tombak pembangunan pertanian di Kukar. Fungsi dan peran strategis mereka menjadi faktor penentu utama dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, modern, dan sejahtera,” tegas Sunggono.
Meski demikian, ia mengakui jumlah PPL ASN masih belum mencukupi. Untuk menutup kekurangan tersebut, Pemkab Kukar telah merekrut sekitar 250 Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) dalam tiga tahun terakhir.
Selain penguatan kapasitas penyuluh, tantangan lain yang dihadapi pertanian Kukar adalah regenerasi petani. Data menunjukkan penurunan jumlah rumah tangga petani secara signifikan dalam dua dekade terakhir, dengan mayoritas petani berusia di atas 50 tahun.
Sunggono menekankan pentingnya mendorong lahirnya Kelompok Tani Milenial dengan pendekatan modernisasi pertanian melalui mekanisasi, penggunaan teknologi, dan pemberian insentif khusus untuk modal usaha.
“Penumbuhan dan pembinaan kelompok pemuda tani milenial di Kukar harus mendapat perhatian serius. Jika tidak, banyak lahan produktif berpotensi menjadi lahan tidur, dan produksi pangan akan terus menurun,” pungkasnya.
Pewarta & Editor : Fairuzzabady