KUMALANEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) menggelar malam grand final pemilihan Sadi dan Sengkaka Duta Budaya Kukar 2024, pada Sabtu (22/6/2024) malam.
Kegiatan tersebut di Halaman Kedaton Kesultanan Kutai Ing Martadipura, dan dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani, didampangi Kepala Bidang Kurikulum, Pengembangan Bahasa dan Sastra Perijinan Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, serta Ketua Panitia Pelaksana, M. Agus Syarifuddin, yang ditandai dengan pemukulan gendang drum.
Ketua Panitia Pelaksana, M. Agus Syarifuddin mengatakan bahwa, pemilihan Sadi Sengkaka Duta Budaya Kutai Kartanegara 2024 ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya yang digelar oleh Disdikbud Kukar, dan dilaksanakan sejak tanggal 8 Juni 2023 lalu.
“Ini merupakan yang kedua kalinya, Alhamdulillah ada peningkatan jumlah peserta,” ujar Ketua Panitia Pelaksana, M. Agus Syarifuddin.
Agus Syarifuddin menerangkan, pada pemilihan Sadi Sengkaka Duta Budaya Kutai Kartanegara 2024 kali ini diikuti oleh 75 peserta dari 12 Kecamatan di Kukar.
“beragam kegiatan telah dilewati para finalis mulai dari pendaftaran, pra karantina, karantina hingga pemilihan Sadi Sengkaka Duta Budaya Kukar 2024,” jelas M. Agus Syarifuddin.
“Para peserta cepat tanggap terhadap pemaparan ilmu yang diberikan oleh para narasumber,” singkat M. Agus Syarifuddin.
Sementara itu, Adji Valentino, Sadi Duta Budaya Kutai Kartanegara terpilih 2024 mengatakan bahwa, dirinya merasa bangga karena diberikan kesempatan untuk menjadi duta budaya pada kesempatan kali ini.
“Kami siap mengedukasi dan bersinergi dengan pemerintah kabupaten Kukar dan stakeholder lainnya terkait kebudayaan,” ujar Adji Valentino.
Senada dengan Desa Natasya, Sengkaka Duta Budaya terpilih 2024 yang ingin menjadi role model yang baik bagi masyarakat, khususnya para pemuda untuk melestarikan budaya.
Dimana menurutnya, pemilihan Duta Budaya bukanlah sekedar ajang kecantikan dan ketampanan, serta adu gengsi melainkan wadah untuk mengembangkan diri .
Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga merupakan kesempatan yang baik untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan di Kukar, sehingga diperlukan keseriusan dan kesiapan mental guna mengikuti seleksi.
“Untuk tahun depan, kami mengajak seluruh generasi muda yang ada di Kukar tanpa batasan usia, suku, dan juga asal, agar bersama-sama berkolaborasi demi kemajuan budaya di Kukar,” tutup Desa Natasya.(adv/disdikbud kukar/wan/ruz