KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, merupakan salah satu desa di Kutai Kartanegara (Kukar) yang memiliki luas wilayah daratan yang cukup besar.
Pasalnya, Desa Bukit Pariaman memiliki tanah yang cukup subur serta potensi di sektor pertanian menjadi keunggulan di desa tersebut.
Dalam hal itu, Kepala Desa Bukit Pariaman, Sugeng Riyadi menyebut, luas lahan pertanian yang dimiliki wilayahnya sekitar 600 hektare.
Dimana lahan tersebut ditanami oleh berbagai tanaman palawija, sayuran dan padi yang dapat menghasilkan beberapa ton sekali panen.
“Lahan 600 Hektare itu dimanfaatkan untuk perkebunan dan persawahan,” ungkap Sugeng Riyadi, Kamis (20/03/2025).
“Tak hanya itu, para petani disini kalau sekali panen bisa hasilkan 3 sampai 4 ton,” sambung Sugeng Riyadi.
Sugeng Riyadi juga mengungkapkan bahwa, untuk pengairan persawahan di Desa Bukit Pariaman ini masih menggunakan sistem tadah hujan, sehingga para petani hanya mampu melakukan panen 2 kali dalam setahun.
Menurutnya, jika cuaca dan curah hujan bagus, para petani dapat menghasilkan hingga 4 ton dalam sekali panen.
Namun, jika cuaca tidak mendukung para petani dapat mengalami gagal panen.
“Berbeda dengan daerah luar, kita masih mengandalkan tadah hujan dan tergantung sama cuaca,” beber Sugeng Riyadi.
Dengan adanya beberapa kendala tersebut tak ayal membuat para petani kehilangan semangat untuk terus bercocok tanam.
Pasalnya, dengan keuletan dan ketekunan para petani, membuat Desa Bukit Pariaman ini menjadi salah satu daerah penyumbang padi terbesar di Kutai Kartanegara.
Meski memiliki keterbatasan, namun para petani di Desa Bukit Pariaman terus berusaha untuk memaksimalkan sektor pertanian dengan intervensi dari Pemerintah Desa dan pihak lainnya.
“Walaupun ditengah keterbatasan kita masih melakukan yang terbaik, sehingga berhasil menjadi salah satu desa yang menyumbang beras terbesar di Kukar,” ujar Sugeng Riyadi.
“Semoga kedepannya pemerintah melalui OPD terkait bisa memberikan bantuan, sehingga bisa ditingkatkan lagi produksi pertanian kita,” tutup Sugeng Riyadi.(ADV/DiskominfoKukar)