KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Di tengah pesatnya arus modernisasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah inovatif dengan menggabungkan pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif. Langkah ini bertujuan menjadikan warisan budaya daerah tidak hanya sebagai simbol kebanggaan, tetapi juga sebagai sumber penghidupan dan peluang usaha bagi masyarakat.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, mengatakan bahwa potensi budaya lokal memiliki nilai ekonomi besar jika dikelola secara kreatif dan berkelanjutan. Melalui program pembinaan serta kolaborasi lintas sektor, pihaknya berupaya mendorong pelaku seni, komunitas budaya, dan generasi muda untuk mengembangkan karya berbasis kearifan lokal menjadi produk bernilai jual.
“Kami ingin mendorong seniman dan komunitas budaya agar bisa mandiri secara ekonomi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi. Misalnya melalui produk kriya, musik tradisional yang dikemas modern, atau film bertema budaya lokal,” ujar Puji, Minggu (12/10/2025).
Sebagai tindak lanjut, Disdikbud Kukar tengah menyiapkan program pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku seni di berbagai kecamatan. Kegiatan ini akan difokuskan pada pengelolaan usaha kreatif, strategi pemasaran digital, hingga pengemasan karya budaya agar memiliki daya saing di pasar yang lebih luas.
“Banyak pelaku seni kita yang memiliki bakat luar biasa, namun masih terbatas pada aspek pertunjukan. Kami ingin membantu mereka memahami bagaimana mengembangkan potensi itu menjadi produk bernilai ekonomi tanpa kehilangan ruh budayanya,” jelas Puji.
Berbagai contoh usaha kreatif mulai bermunculan di Kukar, seperti suvenir khas Kutai, kuliner tradisional, hingga konten digital bertema sejarah dan adat lokal. Menurut Puji, fenomena ini menjadi bukti bahwa budaya dapat menjadi fondasi bagi ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.
“Budaya tidak hanya bisa dilestarikan lewat pentas, tetapi juga melalui produk kreatif. Jika ini berkembang, masyarakat tidak hanya menjadi penikmat, tapi juga pelaku ekonomi budaya,” tambahnya.
Puji menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif di Kukar tetap berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal agar tidak menghilangkan identitas budaya daerah. Untuk itu, Disdikbud menggandeng seniman senior, tokoh adat, dan lembaga pendidikan dalam proses pendampingan serta kurasi karya.
“Kami ingin ekonomi kreatif tidak sekadar mengikuti tren pasar, tetapi tetap berakar pada tradisi dan keaslian budaya Kutai Kartanegara,” tegasnya.
Ia berharap, melalui strategi ini akan lahir generasi kreatif yang mampu menghidupkan budaya sekaligus memperkuat perekonomian daerah.
“Kalau seni dan ekonomi bisa berjalan beriringan, maka pelestarian budaya akan menjadi lebih hidup, berdaya, dan berkelanjutan,” pungkas Puji.
ADV DISDIKBUD KUKAR Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025