KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menghidupkan semangat pelestarian budaya daerah melalui kegiatan Pentas Seni dan Teater Mamanda yang digelar selama tiga hari, yakni pada 22, 23, dan 25 Oktober 2025 di Taman Tanjong, Tenggarong.
Kegiatan ini mengangkat tema besar “Memajukan Budaya Daerah, Mengukuhkan Identitas Bangsa”, yang menjadi wujud nyata upaya pemerintah daerah dalam menumbuhkan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap seni dan kebudayaan tradisional.
“Kegiatan budaya di Kabupaten ini sebenarnya sudah dimulai sejak minggu lalu, diawali dengan workshop dan karya tulis. Hari ini kita lanjutkan dengan pentas seni yang melibatkan adik-adik SMP untuk menampilkan bakat terbaik mereka,” ujar Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, dalam sambutannya saat pembukaan pada Rabu (22/10/2025) malam.
Selain pertunjukan Mamanda, rangkaian kegiatan juga diisi dengan lomba karya tulis dan pelatihan seni yang melibatkan pelajar tingkat SMP dari berbagai kecamatan di Kukar. Tujuannya adalah agar pelajar tidak hanya mengenal budaya, tetapi juga berani mengekspresikan diri lewat karya.
Puji menuturkan, kegiatan seperti ini menjadi wadah yang efektif untuk membangun rasa percaya diri dan memperkuat karakter pelajar melalui pendekatan seni dan budaya daerah.
“Anak-anak kita menunjukkan semangat luar biasa. Bahkan, beberapa kegiatan sampai kekurangan tempat karena tingginya minat peserta. Ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap budaya daerah masih sangat kuat,” ungkapnya.
Disdikbud Kukar juga bekerja sama dengan seniman dan pelaku budaya lokal dalam menyusun konsep kegiatan. Sinergi ini diharapkan mampu melahirkan ruang kolaborasi antara dunia pendidikan dan komunitas seni agar pelestarian budaya tidak berhenti pada tataran seremonial.
Selain menumbuhkan bakat seni, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran kontekstual di luar kelas. Para siswa dilatih untuk bekerja sama, berkreasi, dan memahami nilai-nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat Kukar.
“Terima kasih kepada para guru pembimbing dan adik-adik semua yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menampilkan karya terbaiknya. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama seniman senior yang terus mendampingi kami,” tutur Puji.
Suasana pembukaan Pentas Seni dan Mamanda berlangsung meriah. Penampilan teater Mamanda yang diselingi tari tradisional dan musik etnik mendapat sambutan hangat dari para penonton yang hadir di Taman Tanjong pada malam pertama acara.
Acara ini diharapkan menjadi agenda budaya tahunan Disdikbud Kukar, yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menjadi wadah pembinaan generasi muda agar lebih mencintai dan melestarikan seni daerahnya sendiri.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menumbuhkan rasa percaya diri, kerja sama, dan kreativitas anak-anak. Inilah salah satu bentuk nyata pendidikan berbasis kebudayaan,” tutup Puji Utomo.
ADV Disdikbud Kukar Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025
















