Menu

Mode Gelap
Komisi IV DPRD Samarinda Terima Audiensi Terkait Rencana Aruh Ganal Budaya Banjar 2026 Otorita IKN Kembangkan Konsep Bangunan Gedung Cerdas Dengan Pemanfaatan Fitur AI Peringati Hari Santri Nasional, Pemkab Kukar Gelar Upacara dan Beseprah Bersama Santri IDC 2025, AMSI: Ada Ancaman AI Terhadap Eksistensi Media Polres Kukar Gelar Donor Darah Peringati HUT ke-74 Humas Polri

BERITA DAERAH · 30 Mei 2025 11:15 WITA ·

Olah Gubang, Mengarungi Musik Tradisi dari Pedalaman Kutai


 Olah Gubang, Mengarungi Musik Tradisi dari Pedalaman Kutai Perbesar

KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dari pedalaman Kutai Kartanegara (Kukar), lahir sebuah komunitas musik yang menawarkan warna berbeda dalam lanskap kesenian Kalimantan Timur (Kaltim). Bernama Olah Gubang, kelompok ini merupakan manifestasi dari semangat empat pemuda Tenggarong yang ingin memberi ruang ekspresi bagi seni musik tradisi yang mereka cintai.

Berawal dari divisi musik Sanggar Tari Gubang di bawah naungan Yayasan Gubang, Achmad Fauzi (akrab disapa Ozi) bersama Jesdi Maulana A Noya, Ilham Saputra, dan Renaldy Pratama, menggagas Olah Gubang sebagai identitas terpisah dari sanggar tari yang menaunginya.

“Dulu kami tampil main musik, tapi publik menyangka kami pengiring tari. Padahal kami tampil sebagai musisi. Dari situlah muncul ide dan gagasan untuk memberi nama khusus,” ujar pendiri Olah Gubang, Achmad Fauzi, Jumat (30/5/2025).

Nama Olah Gubang berasal dari Bahasa daerah Kutai. Gubang berarti Perahu, sedangkan Olah merujuk pada Dayung.  Filosofi ini menggambarkan perjalanan bersama yang tidak akan sampai ke tujuan tanpa usaha dan kolaborasi

Dalam karya-karyanya, Olah Gubang tidak membatasi diri pada satu genre. Mereka menyebut musik mereka sebagai alternatif tradisi, menggabungkan alat musik etnik seperti gambus, suling dan sape’ dengan instrumen modern.

Lebih dari sekadar komunitas musik, Olah Gubang telah menjadi rumah kreatif yang memberikan ruang eksplorasi bagi anak-anak muda, sekaligus menjadi penggerak pelestarian budaya lokal.

“Kami bukan hanya main musik, kami belajar, berdiskusi, bahkan punya kelas yang kami sebut ‘Ngaji Seni’,” pungkas Fauzi.

 

Pewarta : M. Zailany
Editor  : Fairuzzabady
Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Komisi IV DPRD Samarinda Terima Audiensi Terkait Rencana Aruh Ganal Budaya Banjar 2026

22 Oktober 2025 - 20:15 WITA

dprd smd 6b

Peringati Hari Santri Nasional, Pemkab Kukar Gelar Upacara dan Beseprah Bersama Santri

22 Oktober 2025 - 17:15 WITA

prokompim 18

Polres Kukar Gelar Donor Darah Peringati HUT ke-74 Humas Polri

22 Oktober 2025 - 15:15 WITA

lip018f

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Ucapkan Selamat Hari Santri ke-80, Dorong Perhatian Pemerintah terhadap Pesantren

22 Oktober 2025 - 14:15 WITA

dprd smd 5

Siswa SMPN 1 Tenggarong Belajar Budaya Lewat PKD 2025

22 Oktober 2025 - 13:15 WITA

KN 32

Disdikbud Kukar Kenalkan Bedandeng, Seni Lisan Tradisional Khas Kutai

22 Oktober 2025 - 12:15 WITA

KN 30
Trending di BERITA DAERAH