Menu

Mode Gelap
Kredit Kukar Idaman Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Binaan dan Masyarakat Warga Binaan Lapas Tenggarong Siap Dukung Pasokan Pangan Program MBG Kukar Pemkab Kukar Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pembinaan dan Rehabilitasi Warga Binaan Pemkab Kukar Perkuat Sinergi Satgas dan Koperasi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Otorita IKN dan ITB Dorong Transformasi Digital Gen Z Nusantara

BERITA DAERAH · 10 Sep 2025 11:15 WITA ·

Logo Erau 2025 Resmi Diluncurkan, Angkat Filosofi Ketopong Sultan sebagai Simbol Marwah Adat


 Logo Erau 2025 dengan mengusung filosofi Ketopong Sultan yang menjadi simbol menjaga marwah budaya nusantara, dan sebagai simbol adat serta kekuasaan yang melekat pada sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. (Foto. Dok: Panitia Erau) Perbesar

Logo Erau 2025 dengan mengusung filosofi Ketopong Sultan yang menjadi simbol menjaga marwah budaya nusantara, dan sebagai simbol adat serta kekuasaan yang melekat pada sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. (Foto. Dok: Panitia Erau)

KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memperkenalkan logo resmi Erau 2025. Desainnya menampilkan ketopong atau mahkota Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang sarat dengan makna adat, sejarah, sekaligus simbol kekuasaan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan pemilihan ketopong sebagai ikon bukan sekadar ornamen visual. Menurutnya, prosesi Erau sejak awal merupakan kehendak Sultan yang diwariskan turun-temurun sebagai identitas masyarakat Kutai.

“Ketopong itu lambang kewibawaan kesultanan. Logo ini ingin menegaskan bahwa adat dan budaya adalah marwah kita bersama yang tidak boleh hilang,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).

Tahun ini, Erau mengusung tema Menjaga Marwah Peradaban Nusantara. Thauhid menekankan, tema tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak kehilangan jati diri bangsa.

“Kalau budaya hilang, maka peradaban ikut pudar. Logo dan tema Erau 2025 menegaskan kembali bahwa identitas bangsa ada pada adat dan budaya,” jelasnya.

Ia juga menyinggung keterkaitan simbolik antara sejarah Kutai dan perkembangan Nusantara hari ini. Penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada abad ke-21 dinilainya sejalan dengan pesan almarhum Sultan Aji Muhammad Parikesit yang pernah disampaikan melalui Pangeran Hario Besumo.

“Dulu Sultan pernah mengatakan, di abad ke-21 akan ada momentum besar bagi Kutai dan Nusantara. Kini, IKN lahir di abad ke-21. Bagi kami, ini bukan kebetulan, melainkan isyarat untuk terus membangun kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Lebih jauh, Thauhid menegaskan Erau tidak hanya dipandang sebagai pesta rakyat. Festival budaya ini juga menjadi ruang untuk mempererat persatuan dan memperkuat keutuhan NKRI.

“Melalui Erau, kita ingin menunjukkan bahwa budaya lokal adalah bagian dari peradaban Nusantara. Spirit inilah yang harus terus kita jaga,” pungkasnya.

 

Pewarta : Indirwan
Editor  : Fairuzzabady
Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kredit Kukar Idaman Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Binaan dan Masyarakat

14 Oktober 2025 - 23:15 WITA

prokompim 07

Warga Binaan Lapas Tenggarong Siap Dukung Pasokan Pangan Program MBG Kukar

14 Oktober 2025 - 22:15 WITA

prokompim 06

Pemkab Kukar Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pembinaan dan Rehabilitasi Warga Binaan

14 Oktober 2025 - 21:15 WITA

prokompim 05

Pemkab Kukar Perkuat Sinergi Satgas dan Koperasi Dukung Program Makan Bergizi Gratis

14 Oktober 2025 - 20:15 WITA

prokompim 04

Disdikbud Kukar Gencarkan Akses PAUD, 10 Ribu Anak Belum Terdaftar di Lembaga Pendidikan

14 Oktober 2025 - 12:15 WITA

KN 09

Disdikbud Kukar Tingkatkan Kualitas Guru Lewat Beasiswa dan Pelatihan Berkelanjutan

14 Oktober 2025 - 11:15 WITA

KN 08
Trending di BERITA DAERAH