KUMALANEWS.ID, BERAU — Perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Minggu (26/10/2025) dini hari, menjadi saksi tenggelamnya kapal penangkap ikan Mina Maritim 148. Kapal yang membawa 14 anak buah kapal (ABK) itu diterjang ombak tinggi saat sedang beraktivitas menangkap ikan sekitar pukul 04.00 WITA.
Dari 14 orang di atas kapal, delapan di antaranya berhasil diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian. Sementara enam orang lainnya masih belum ditemukan hingga Senin (27/10).
Laporan pertama diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan pada pukul 13.05 WITA dari pemilik kapal bernama Sofyan. Kapal dilaporkan tenggelam di koordinat 1°45’6.98″N – 118°27’0.65″E, sekitar 174 mil laut di timur laut dari Pos SAR Sangatta.
Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan segera dikerahkan. Kepala Seksi Operasi dan Siaga KPP Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, menjelaskan bahwa tim berangkat menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dari Pos SAR Sangatta pada pukul 13.25 WITA dan tiba di lokasi sekitar pukul 14.40 WITA.
“Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan penyelaman di kedalaman sekitar 38 meter dengan jarak pandang lima hingga sepuluh meter,” ujar Endrow.
Pencarian dilanjutkan kembali Senin pagi (27/10/2025) dengan melibatkan unsur gabungan dari Basarnas Balikpapan, Pos AL Berau, BPBD Berau, Satpolair Polres Berau, dan nelayan setempat. Area pencarian di permukaan laut diperluas hingga 468 mil laut persegi, sementara penyelaman kembali difokuskan di sekitar bangkai kapal yang diduga menjadi lokasi korban terakhir terlihat.
Cuaca di lokasi dilaporkan berawan dengan ombak setinggi 0,2 meter dan kedalaman perairan lebih dari 30 meter. Meski demikian, kondisi arus bawah laut menjadi tantangan utama bagi tim penyelam.
Endrow menegaskan, seluruh korban yang ditemukan nantinya akan dievakuasi ke Posko SAR Gabungan di Dermaga Dishub Talisayan sebelum dibawa ke RSUD Abdul Rivai, Berau untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami akan terus melakukan pencarian hingga seluruh korban ditemukan, dengan mengoptimalkan seluruh potensi SAR yang ada di lapangan,” tegasnya.
Sumber: Basarnas Kaltim @2025
















