KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dari pedalaman Kutai Kartanegara (Kukar), lahir sebuah komunitas musik yang menawarkan warna berbeda dalam lanskap kesenian Kalimantan Timur (Kaltim). Bernama Olah Gubang, kelompok ini merupakan manifestasi dari semangat empat pemuda Tenggarong yang ingin memberi ruang ekspresi bagi seni musik tradisi yang mereka cintai.
Berawal dari divisi musik Sanggar Tari Gubang di bawah naungan Yayasan Gubang, Achmad Fauzi (akrab disapa Ozi) bersama Jesdi Maulana A Noya, Ilham Saputra, dan Renaldy Pratama, menggagas Olah Gubang sebagai identitas terpisah dari sanggar tari yang menaunginya.
“Dulu kami tampil main musik, tapi publik menyangka kami pengiring tari. Padahal kami tampil sebagai musisi. Dari situlah muncul ide dan gagasan untuk memberi nama khusus,” ujar pendiri Olah Gubang, Achmad Fauzi, Jumat (30/5/2025).
Nama Olah Gubang berasal dari Bahasa daerah Kutai. Gubang berarti Perahu, sedangkan Olah merujuk pada Dayung. Filosofi ini menggambarkan perjalanan bersama yang tidak akan sampai ke tujuan tanpa usaha dan kolaborasi
Dalam karya-karyanya, Olah Gubang tidak membatasi diri pada satu genre. Mereka menyebut musik mereka sebagai alternatif tradisi, menggabungkan alat musik etnik seperti gambus, suling dan sape’ dengan instrumen modern.
Lebih dari sekadar komunitas musik, Olah Gubang telah menjadi rumah kreatif yang memberikan ruang eksplorasi bagi anak-anak muda, sekaligus menjadi penggerak pelestarian budaya lokal.
“Kami bukan hanya main musik, kami belajar, berdiskusi, bahkan punya kelas yang kami sebut ‘Ngaji Seni’,” pungkas Fauzi.
Pewarta : M. Zailany Editor : Fairuzzabady