KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memperkenalkan logo resmi Erau 2025. Desainnya menampilkan ketopong atau mahkota Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang sarat dengan makna adat, sejarah, sekaligus simbol kekuasaan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan pemilihan ketopong sebagai ikon bukan sekadar ornamen visual. Menurutnya, prosesi Erau sejak awal merupakan kehendak Sultan yang diwariskan turun-temurun sebagai identitas masyarakat Kutai.
“Ketopong itu lambang kewibawaan kesultanan. Logo ini ingin menegaskan bahwa adat dan budaya adalah marwah kita bersama yang tidak boleh hilang,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Tahun ini, Erau mengusung tema Menjaga Marwah Peradaban Nusantara. Thauhid menekankan, tema tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak kehilangan jati diri bangsa.
“Kalau budaya hilang, maka peradaban ikut pudar. Logo dan tema Erau 2025 menegaskan kembali bahwa identitas bangsa ada pada adat dan budaya,” jelasnya.
Ia juga menyinggung keterkaitan simbolik antara sejarah Kutai dan perkembangan Nusantara hari ini. Penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada abad ke-21 dinilainya sejalan dengan pesan almarhum Sultan Aji Muhammad Parikesit yang pernah disampaikan melalui Pangeran Hario Besumo.
“Dulu Sultan pernah mengatakan, di abad ke-21 akan ada momentum besar bagi Kutai dan Nusantara. Kini, IKN lahir di abad ke-21. Bagi kami, ini bukan kebetulan, melainkan isyarat untuk terus membangun kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Lebih jauh, Thauhid menegaskan Erau tidak hanya dipandang sebagai pesta rakyat. Festival budaya ini juga menjadi ruang untuk mempererat persatuan dan memperkuat keutuhan NKRI.
“Melalui Erau, kita ingin menunjukkan bahwa budaya lokal adalah bagian dari peradaban Nusantara. Spirit inilah yang harus terus kita jaga,” pungkasnya.
Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady