KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang menopang kehidupan masyarakat diberbagai daerah di Indonesia terutama dalam penyediaan pangan, bahan baku industri, dan kontribusi terhadap perekonomian.
Sebagai aktivitas yang telah berlangsung sejak zaman prasejarah, pertanian memiliki peran vital dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Di era modern, pertanian tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional, tetapi juga melibatkan teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Dalam hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menilai pengembangan di Sektor pertanian memerlukan terobosan khusus untuk memenuhi stok kebutuhan pangan serta meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayahnya.
“Saat ini kami sedang mengintensifkan program pembangunan petani berbasis kawasan di antaranya memenuhi infrastruktur yang dibutuhkan oleh para petani,” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono, pada Sabtu (16/11/2024).
Lebih lanjut Sunggono mengemukakan bahwa, pertanian berbasis kawasan memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan terhadap kinerja para petani di Kukar.
Saat ini, lokus pengembangan pertanian di Kukar tengah berfokus pada 5 kecamatan yaitu kecamatan Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong Seberang satu, Tenggarong Seberang 2 dan Loakulu.
Untuk itu, Pemkab Kukar berencana akan menambah 5 kawasan baru untuk menjadi lokus pengembangan pertanian berbasis kawasan selanjutnya.
“Nanti ke depan ada Lima Kecamatan lagi yaitu Kembang Janggut, Tabang, Kenohan, Muara Wis dan kota bangun nanti dipetakan,” ungkap Sunggono.
Baca juga Sekda Kukar Sunggono : Rumah Sakit Di Muara Badak Bakal Rampung Tahun 2025 Dan Gandeng Dua Universitas Untuk Kerjasama https://kumalanews.id/2024/11/16/sekda-kukar-sunggono-rumah-sakit-di-muara-badak-bakal-rampung-tahun-2025-dan-gandeng-dua-universitas-untuk-kerjasama/
Dalam mendukung program tersebut, Pemkab Kukar telah memberikan beberapa bantuan sarana dan prasarana seperti pembangunan jalan usaha tani, normalisasi saluran irigasi yang berdampak pada meningkatnya jumlah produksi.
“Kita bangunkan mereka irigasi, Jalan usaha tani kemudian normalisasi saluran itu petani sudah bisa 2 sampai 3 kali panen,” beber Sunggono.
“Kemudian jumlah produksi juga meningkat yang awalnya paling banyak itu sekitar 3,5 ton sekarang sudah hampir 7 ton sampai 8 ton,” sambung Sunggono.
Tak hanya itu, Pemkab Kukar juga mendorong para ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk melakukan gerakan menanam.
Tanaman yang dianjurkan dalam program tersebut adalah, komoditas yang menjadi penyebab terjadinya inflasi seperti cabai.
“Semoga melalui program yang kami lakukan, membawa kemajuan di sektor pertanian yang akan berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat,” tutup Sunggono.(adv/diskominfokukar/ind/ruz)