KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr. Aulia Rahman Basri menghadiri Sidang Paripurna ke-12 Masa Sidang I DPRD Kukar Tahun 2025 yang digelar di Ruang Sidang Utama DPRD Kukar, Senin (29/9/2025). Sidang dibuka resmi oleh Wakil Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid dan dihadiri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin, Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, mantan Wakil Bupati HM Ghufron Yusuf, Ketua DPRD se-Kalimantan Timur, Forkopimda Kukar, para camat, kepala desa/lurah, anggota BPD/RT, tokoh agama, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Abdul Rasid atas nama DPRD Kukar mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tenggarong ke-243 kepada seluruh masyarakat. Ia berharap momentum ini dapat memperkuat kecintaan terhadap budaya daerah sekaligus meningkatkan kebersamaan dalam membangun masyarakat yang maju dan sejahtera.
Sementara itu, Bupati Kukar dr. Aulia Rahman Basri menekankan pentingnya semangat membangun, memelihara, dan melestarikan budaya daerah secara terstruktur, sistematis, dan komprehensif. Menurutnya, tradisi dan adat istiadat yang diwariskan turun-temurun harus terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Melalui peringatan HUT ke-243 Kota Tenggarong, mari kita bersama-sama menjaga marwah peradaban Nusantara,” ujar Aulia.
Aulia juga menyinggung perjalanan sejarah Kota Tenggarong yang sejak ratusan tahun lalu telah menjadi pusat pemerintahan dan peradaban di tanah Kutai. Posisi strategis tersebut menjadikan Tenggarong sebagai magnet pertumbuhan yang berdampak luas terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik di Kukar maupun Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, ia memaparkan visi pembangunan Tenggarong yang diarahkan menjadi compact city dengan fasilitas perkotaan yang terintegrasi, mulai dari infrastruktur jalan, ruang terbuka hijau, pusat olahraga, pariwisata, hingga perdagangan dan jasa. Salah satu yang segera terealisasi adalah pengoperasian Pasar Tangga Arung, yang digadang-gadang menjadi pusat perdagangan semi modern terbesar di Kukar.
Selain itu, Pemkab Kukar juga menyiapkan sistem transportasi representatif untuk menunjang aktivitas masyarakat. Pembangunan tersebut, kata Aulia, harus selaras dengan kebijakan nasional yang menjadikan IKN Nusantara, Samarinda, dan Balikpapan sebagai tiga kota utama penopang pembangunan Kalimantan Timur.
Tenggarong juga diarahkan menjadi kota kreatif dengan ditandai operasionalisasi Gedung Kreatif Kukar dalam waktu dekat. Didukung ikon wisata seperti Museum Mulawarman, Waduk Panji Sukarame, dan Pulau Kumala, Pemkab Kukar berkomitmen mengintegrasikan destinasi wisata tersebut ke dalam konsep waterfront city.
“Semua rencana besar ini tentu tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Dibutuhkan dukungan masyarakat, DPRD, dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi,” tegas Aulia.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kutai Kartanegara yang telah menjaga kondusifitas daerah, sehingga agenda besar termasuk Festival Erau pekan lalu berjalan aman, tertib, dan sukses.
“Pemerintah Kabupaten Kukar akan terus bersama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menjaga agar budaya Erau semakin berkembang. Tahun depan akan kita tingkatkan ke level lebih tinggi agar Tenggarong semakin dikenal sebagai pusat sejarah dan warisan budaya Nusantara di Kalimantan Timur,” pungkasnya.
Pewarta & Editor : Fairuzzabady