KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya mengangkat kuliner khas daerah sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya lokal. Salah satu kuliner tradisional yang kini tengah menjadi perhatian adalah Gence Ruan, olahan ikan gabus khas Kutai yang memiliki cita rasa unik dan sarat nilai tradisi.
Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar, M. Saidar, menjelaskan bahwa Gence Ruan merupakan makanan tradisional masyarakat pesisir Mahakam yang telah lama menjadi hidangan kebanggaan masyarakat Kutai. Menu ini biasanya disajikan dalam berbagai acara resmi pemerintah daerah, termasuk jamuan untuk tamu kehormatan dan kegiatan budaya.
“Kalau orang Kutai bilang, Gence Ruan itu ikan gabus yang dimasak dengan sambal khas daerah. Biasanya dihidangkan dalam kunjungan Bupati atau tamu-tamu penting. Rasanya pedas gurih dengan bumbu khas Kutai,” jelas Saidar, Kamis (30/10/2025).
Ia menambahkan, Gence Ruan tidak hanya populer di wilayah Tenggarong, tetapi juga dikenal di beberapa kecamatan seperti Muara Kaman, Muara Muntai, dan Sebulu. Cita rasa dan cara pengolahannya yang khas menjadikan kuliner ini berpotensi untuk diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB).
“Gence Ruan ini sangat berpotensi menjadi WBTB. Namun tentu harus melalui kajian lebih lanjut, mulai dari bahan utama ikannya, cara pengolahannya, hingga komposisi bumbunya. Semua itu menjadi bagian penting dalam penetapan warisan budaya,” terang Saidar.
Selain Gence Ruan, sejumlah kuliner khas Kutai lainnya juga disebut memiliki potensi serupa, seperti roti balo, elak sapi, dan jejak cincin, yang semuanya menggambarkan kekayaan cita rasa dan identitas kuliner masyarakat Kutai Kartanegara.
Menurut Saidar, pelestarian kuliner tradisional tidak hanya bertujuan menjaga resep dan rasa, tetapi juga menjadi upaya memperkenalkan identitas budaya daerah kepada generasi muda dan masyarakat luar.
“Harapan kami, kuliner-kuliner khas Kutai ini tidak hanya dikenal di daerah sendiri, tapi juga di luar Kutai Kartanegara. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih bangga terhadap kekayaan kuliner warisan leluhur,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Disdikbud Kukar akan terus mendorong kajian dan pendataan kuliner tradisional sebagai bagian dari Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), agar kelak dapat ditetapkan sebagai warisan budaya yang diakui secara nasional.
“Gence Ruan dan kuliner khas lainnya harus kita angkat agar tidak hilang ditelan zaman. Ini bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga identitas budaya daerah,” pungkas Saidar.
Dengan langkah tersebut, Disdikbud Kukar berharap ke depan Kutai Kartanegara tak hanya dikenal lewat seni dan tradisinya, tetapi juga melalui kelezatan kuliner khasnya yang menjadi warisan budaya tak ternilai.
ADV Disdikdub Kukar Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025
















