KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menjaga semangat pembudayaan olahraga masyarakat dan tradisional, meski harus beradaptasi dengan kebijakan rasionalisasi anggaran yang berdampak pada berbagai kegiatan, termasuk pelatihan dan partisipasi di ajang nasional.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar, Aji Muhammad Ari Junaidi, menjelaskan bahwa sejumlah agenda seperti tryout atau latihan tanding keluar daerah harus disesuaikan dengan ketersediaan dana. Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen menjaga prestasi dan semangat atlet melalui partisipasi langsung dalam ajang nasional.
“Pasti ada tryout atau latih tanding keluar, tapi karena ada rasionalisasi maka kami tidak bisa laksanakan. Namun kami tetap upayakan ikut Gejurnas, walaupun anggaran berkurang, hasilnya tetap kami maksimalkan,” ujar Ari, Senin (3/11/2025).
Ia menambahkan, dampak rasionalisasi juga terasa dalam partisipasi Kukar di ajang Pekan Olahraga Rekreasi Nasional (Pornas) yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari semula mampu mengirimkan 77 pegiat olahraga tradisional, jumlah tersebut kini berkurang drastis menjadi sekitar 30 orang.
Kebijakan penghematan ini, kata Ari, merupakan tindak lanjut dari instruksi pemerintah pusat yang memangkas hingga 60 persen anggaran untuk kegiatan perjalanan dinas luar daerah. Meski begitu, Dispora Kukar tetap memastikan peserta yang dikirim memiliki kemampuan dan semangat terbaik untuk membawa nama daerah.
“Kalau dulu kita bisa kirim 77 orang, di Pornas NTB ini hanya sekitar 30. Itu karena amanat dari Presiden bahwa 60 persen anggaran perjalanan luar harus dirasionalisasi,” jelasnya.
Selain fokus pada kegiatan kompetitif, bidang pembudayaan olahraga juga memperluas jangkauan programnya hingga ke lingkungan sekolah. Ari menilai bahwa menanamkan semangat olahraga sejak usia dini merupakan langkah penting dalam membangun budaya sehat di masyarakat.
Dispora Kukar pun membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah untuk berpartisipasi melalui pengajuan proposal bantuan fasilitas olahraga tradisional. Program ini menjadi salah satu upaya agar generasi muda tetap mengenal dan melestarikan permainan tradisional daerah.
“Kami memang tidak bisa memberikan semua fasilitas ke sekolah-sekolah karena anggaran terbatas. Tapi sekolah yang aktif dan proaktif bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan sarana seperti bakiak, gasing, atau egrang,” ungkapnya.
Ari menuturkan, sudah ada sejumlah sekolah di Kukar yang menerima bantuan sarana olahraga tradisional dari Dispora. Untuk tahun berikutnya, pihaknya akan mengusulkan tambahan anggaran agar sekolah-sekolah yang aktif dalam kegiatan olahraga masyarakat bisa difasilitasi lebih banyak.
“Kalau anggaran belum cukup, kami akan menghimpun data sekolah-sekolah yang aktif, lalu kami usulkan ke dinas agar bisa difasilitasi tahun depan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya peran media sosial dalam menyebarkan informasi bahwa pemerintah daerah siap mendukung pengembangan olahraga tradisional di sekolah-sekolah. Menurutnya, publik perlu tahu bahwa peluang bantuan terbuka lebar selama usulan sesuai ketentuan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Peran media sosial penting agar masyarakat tahu bahwa pemerintah bisa memfasilitasi kegiatan olahraga tradisional, sepanjang anggarannya memang sesuai peruntukannya untuk adik-adik di sekolah,” tutup Ari.
ADV Dispora Kukar Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025
















