KUMALANEWS.ID – Guna membudayakan bahasa ibu agar lebih akrab di kalangan peserta didik dan juga sebagai upaya dalam menjaga kelestarian bahasa Kutai, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023, pada Rabu (1/11/23).
Kegiatan yang berlangsung di gedung SMP Negeri 1 Tenggarong itu, di ikuti 368 peserta dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Pada gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu kali ini, memperlombakan 7 mata lomba yaitu, protak (dongeng), nyanyi lagu daerah, baca puisi, pidato, mengarang cerpen, betarsul dan belocoan (stand up comedy), yang kesemuanya menggunakan bahasa daerah Kutai.
Tak hanya itu, Festival Tunas Bahasa Ibu ini merupakan kegiatan di tahun kedua yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), di mana para peserta sangat antusias untuk mengikuti gelaran tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dan antusias para peserta didik baik di jenjang SD maupun SMP yang mengikuti kegiatan ini,” ucap Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Fuji Utomo.

Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 Yang Digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara.(Foto : Kumalanews.id)
Lebih lanjut Fuji Utomo mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk membudayakan bahasa ibu agar lebih akrab di kalangan para peserta didik. Sehingga generasi muda dapat menjaga kelestarian bahasa Kutai serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Kita sadari bahwa generasi muda saat ini lupa dengan jati diri asal mereka berbahasa Kutai. Tetapi dengan adanya kegiatan ini bisa menumbuh kembangkan cinta mereka akan bahasa ibu,” terangnya.
Fuji Utomo juga berharap, melalui kegiatan ini tentunya ada kesinambungan baik para peserta didik maupun guru di sekolah untuk terus melestarikan bahasa daerah, sehingga tidak tergerus oleh pesatnya perkembangan zaman.
“Harapan kami tentang bahasa Kutai ini ada kesinambungan dari kegiatan ini. Kepada peserta didik di sekolah terutama para guru, yang kurikulum berbahasa daerah sudah masuk untuk di ajarkan ke sekolah-sekolah,” pungkasnya.(adv/disdikbudkukar)