KUMALANEWS.ID – Sebuah sekolah dasar negeri di Kabupaten Kutai Kartanegara, SDN 028 Tenggarong, sedang berbenah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini merupakan salah satu program pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menentukan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa, guru, dan lingkungan. Kurikulum ini juga mengutamakan pengembangan karakter, keterampilan, dan minat siswa.
Wakil Kepala SDN 028 Tenggarong Risdian Noor mengatakan, sekolahnya sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka sejak tahun lalu. Saat ini, kelas I dan IV sudah menggunakan kurikulum baru tersebut. Pada tahun 2023, kelas II dan V juga ikut bergabung. Sementara itu, kelas III dan VI masih mengikuti Kurikulum 2013 dan diharapkan bisa beralih ke Kurikulum Merdeka pada tahun 2024.
“Kita yang kelas I sampai kelas V sudah Kurikulum Merdeka. Kalau kelas III dan VI masih K13. Kita bertahap terapkan Kurikulum Merdeka ini,” kata Risdian, Kamis (30/11/2023).

Murid SDN 028 Tenggarong saat belajar pramuka (foto : istimewa)
Selain Kurikulum Merdeka, SDN 028 Tenggarong juga mengajarkan bahasa Kutai kepada seluruh siswanya. Bahasa Kutai adalah bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kutai Kartanegara. Pengajaran bahasa Kutai dilakukan sebelum adanya Peraturan Bupati yang mewajibkan sekolah-sekolah di daerah itu untuk mengajarkan bahasa daerah.
“Kita sudah belajar bahasa Kutai sejak lama. Walaupun secara garis besar bukunya belum ada, tapi kita sudah belajar mandiri dan mencari referensi setiap hari,” ujarnya.
Dengan jumlah siswa sebanyak 500 orang yang terbagi dalam 18 kelas, SDN 028 Tenggarong menghadapi kendala dalam hal ruang belajar. Sekolah ini tidak memiliki lahan yang cukup untuk membangun ruang kelas tambahan. Akibatnya, siswa kelas II dan III harus belajar pada siang hari.
“Kami kekurangan ruangan. Sudah enggak cukup lagi lahannya sudah sempit,” ungkapnya.
Risdian berharap, pemerintah daerah bisa membantu sekolahnya untuk menambah ruang kelas. Ia juga berharap, Kurikulum Merdeka bisa memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan sekolah.
“Kami berharap, Kurikulum Merdeka bisa meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami. Kami juga berharap, siswa kami bisa lebih berkarakter, berkreasi, dan berprestasi,” tuturnya.(adv/disdikbudkukar)