KUMALANEWS.ID – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM Unikarta, HMI dan PMII Kukar melakukan aksi damai di Kantor Perumda Tirta Mahakam, pada Kamis (21/3/2024).
Aksi tersebut merupakan upaya merespons penyesuaian tarif yang dilakukan oleh Perumda Tirta Mahakam per bulan Maret 2024.
“Kami datang ke sini untuk mengevaluasi PDAM Tirta Mahakam,” ujar Korlap Aksi, Wawan Ahmad.
Wawan Ahmad mengaku, dalam aksi ini pihaknya membawa empat tuntutan kepada Perumda Tirta Mahakam.
Dimana tuntutan tersebut di antaranya, menolak kenaikan tarif PDAM, meminta peningkatan kualitas air, meminta mengurangi kebocoran pipa PDAM serta meminta peningkatan layanan call center.
Tak hanya itu, massa juga meminta pengkajian kembali terkait kebijakan yang dinilai memberatkan kelas bawah.
“Dengan adanya kenaikan harga tarif PDAM, mencekik masyarakat kalangan bawah,” ungkap Wawan Ahmad.
Wawan Ahmad juga menegaskan bahwa, akan melakukan aksi damai susulan di Kantor DPRD dan Bupati Kukar jika tuntutan mereka diabaikan.
“Kalau ini tidak direspons kami akan aksi lagi di kantor DPRD dan Bupati,” tegas Wawan Ahmad.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Mahakam, Suparno, menanggapi tuntutan dari mahasiswa. Naiknya tarif PDAM dilandaskan oleh Surat Keputusan Gubernur Kaltim dan SK Bupati Kukar.
Kenaikan biaya produksi seperti tingginya harga bahan kimia, BBM dan PLN juga menjadi alasan penyesuaian tersebut.
Tak hanya itu, Suparno mengaku sudah sepuluh tahun Perumda Tirta Mahakam tidak melakukan penyesuaian tarif.
“Sudah sepuluh tahun PDAM Tirta Mahakam tidak melakukan penyesuaian tarif, walaupun kondisi keuangan kita saat ini kurang,” jelas Suparno
Suparno juga menegaskan, pasca penyesuaian ini Perumda Tirta Mahakam kata berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seperti penambahan kualitas, kuantitas maupun kontinuitas air bersih.
“Mengenai kebocoran pipa PDAM juga akan kita komitmen untuk mengurangi kebocoran itu, karena jaringan pipa kita juga sudah berumur 30 tahun dan itu butuh peremajaan kembali,” tutupnya. (fik/ruz)