Menu

Mode Gelap
Kepala Otorita IKN Apresiasi Enam Bank Pelopor di IKN PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Dukung Langkah Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Buka Nusantara International Partners Visit 2025, Kepala Otorita IKN Tegaskan Kembali Kelanjutan Pembangunan IKN Peringati HPN 2025, AMSI Kaltim Gelar Dialog Bisnis Migas Diskominfo Kukar Buka Dialog Bisnis Migas AMSI Kaltim

BERITA DAERAH · 5 Sep 2024 15:15 WITA ·

Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia Lakukan Studi Evaluasi Terhadap Teknologi Budidaya Padi di Penajam Paser Utara


 Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto saat memberikan sambuatan (foto : kumalanews.id) Perbesar

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto saat memberikan sambuatan (foto : kumalanews.id)

KUMALANEWS.ID, PENAJAM – Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI), bersama PT. Artha Prima Humatindo dan PT. Prima Agro Tech, melakukan kunjungan studi evaluasi terhadap teknologi budidaya padi terdegradasi tipe lahan sulfat masam di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Kamis (5/9/2024).

Kegiatan itu sendiri bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan hasil produksi serta produktivitas pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto menyebut bahwa, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi di Benuo Taka.

“Dari kunjungan ini, kita juga memanfaatkan sebagai upaya evaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi khususnya di Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja, dan Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu yang menjadi lokasi studi evaluasi,” ungkap Andi Traso Diharto.

Lebih lanjut Andi Traso Diharto mengemukakan bahwa, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan produktivitas padi di wilayah Penajam Paser Utara, khusunya di 3 lokasi tersebut hanya sekitar 2-3 ton per hektar, jauh di bawah rata-rata nasional.

Menurut Andi Traso Diharto, rendahnya produktivitas tersebut diakibatkan oleh kondisi tanah yang juga dipengaruhi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti hama putih, hama putih palsu, walang sangit dan wereng batang cokelat.

“Melalui studi evaluasi input teknologi budidaya padi di lahan sulfat masam ini, kami berharap program tersbut dapat memberikan solusi nyata bagi para petani,” pungkas Andi Traso Diharto.(adv)

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Dukung Langkah Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara

14 Februari 2025 - 09:15 WITA

IMG 5933

Peringati HPN 2025, AMSI Kaltim Gelar Dialog Bisnis Migas

13 Februari 2025 - 15:15 WITA

lip10

Diskominfo Kukar Buka Dialog Bisnis Migas AMSI Kaltim

13 Februari 2025 - 13:15 WITA

lip9

Semarak Hari Pers Nasional, AMSI Ajak Masyarakat Kaltim Hadiri Kegiatan Dialog Bisnis Migas dan Donor Darah

12 Februari 2025 - 10:15 WITA

WhatsApp Image 2025 02 12 at 08.42.57

Asisten I Setkab Kukar Akhmad Taufik Hidayat Hadiri Pisah Sambut Kalapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong

11 Februari 2025 - 15:15 WITA

IMG 20250211 WA0049 copy 800x533

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Kesehatan, Posyandu Bougenville I Kelurahan Bukit Biru Adakan Penyuluhan Bagi Lansia dan Balita

11 Februari 2025 - 13:15 WITA

WhatsApp Image 2025 02 11 at 17.18.28
Trending di BERITA DAERAH