KUMALANEWS.ID, PENAJAM – Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI), bersama PT. Artha Prima Humatindo dan PT. Prima Agro Tech, melakukan kunjungan studi evaluasi terhadap teknologi budidaya padi terdegradasi tipe lahan sulfat masam di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Kamis (5/9/2024).
Kegiatan itu sendiri bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan hasil produksi serta produktivitas pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto menyebut bahwa, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi di Benuo Taka.
“Dari kunjungan ini, kita juga memanfaatkan sebagai upaya evaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi khususnya di Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja, dan Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu yang menjadi lokasi studi evaluasi,” ungkap Andi Traso Diharto.
Lebih lanjut Andi Traso Diharto mengemukakan bahwa, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan produktivitas padi di wilayah Penajam Paser Utara, khusunya di 3 lokasi tersebut hanya sekitar 2-3 ton per hektar, jauh di bawah rata-rata nasional.
Menurut Andi Traso Diharto, rendahnya produktivitas tersebut diakibatkan oleh kondisi tanah yang juga dipengaruhi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti hama putih, hama putih palsu, walang sangit dan wereng batang cokelat.
“Melalui studi evaluasi input teknologi budidaya padi di lahan sulfat masam ini, kami berharap program tersbut dapat memberikan solusi nyata bagi para petani,” pungkas Andi Traso Diharto.(adv)