Menu

Mode Gelap
Hari Keempat Pencarian Anak Tenggelam di Pantai Borneo Bay Balikpapan Masih Nihil, Operasi SAR Dilanjutkan Besok Tim SAR Lakukan Pencarian Pedagang Buah Yang Tenggelam di Sungai Mahakam Korban Anak Hilang di Parit Besar Simpang Pasir Ditemukan Meninggal Dunia, Operasi SAR Resmi Ditutup Minat Investasi Internasional Terus Bergulir: Dejem Group Tanda Tangani NDA dengan Otorita IKN Operasi SAR Hari Ketiga Pencarian Anak Tenggelam di Pantai Borneo Bay Masih Nihil

BERITA DAERAH · 5 Sep 2024 15:15 WITA ·

Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia Lakukan Studi Evaluasi Terhadap Teknologi Budidaya Padi di Penajam Paser Utara


 Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto saat memberikan sambuatan (foto : kumalanews.id) Perbesar

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto saat memberikan sambuatan (foto : kumalanews.id)

KUMALANEWS.ID, PENAJAM – Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI), bersama PT. Artha Prima Humatindo dan PT. Prima Agro Tech, melakukan kunjungan studi evaluasi terhadap teknologi budidaya padi terdegradasi tipe lahan sulfat masam di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Kamis (5/9/2024).

Kegiatan itu sendiri bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan hasil produksi serta produktivitas pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto menyebut bahwa, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi di Benuo Taka.

“Dari kunjungan ini, kita juga memanfaatkan sebagai upaya evaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi khususnya di Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja, dan Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu yang menjadi lokasi studi evaluasi,” ungkap Andi Traso Diharto.

Lebih lanjut Andi Traso Diharto mengemukakan bahwa, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan produktivitas padi di wilayah Penajam Paser Utara, khusunya di 3 lokasi tersebut hanya sekitar 2-3 ton per hektar, jauh di bawah rata-rata nasional.

Menurut Andi Traso Diharto, rendahnya produktivitas tersebut diakibatkan oleh kondisi tanah yang juga dipengaruhi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti hama putih, hama putih palsu, walang sangit dan wereng batang cokelat.

“Melalui studi evaluasi input teknologi budidaya padi di lahan sulfat masam ini, kami berharap program tersbut dapat memberikan solusi nyata bagi para petani,” pungkas Andi Traso Diharto.(adv)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Hari Keempat Pencarian Anak Tenggelam di Pantai Borneo Bay Balikpapan Masih Nihil, Operasi SAR Dilanjutkan Besok

15 Mei 2025 - 21:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 15 at 20.02.47

Tim SAR Lakukan Pencarian Pedagang Buah Yang Tenggelam di Sungai Mahakam

15 Mei 2025 - 20:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 15 at 19.58.14

Korban Anak Hilang di Parit Besar Simpang Pasir Ditemukan Meninggal Dunia, Operasi SAR Resmi Ditutup

15 Mei 2025 - 19:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 15 at 18.32.23

Minat Investasi Internasional Terus Bergulir: Dejem Group Tanda Tangani NDA dengan Otorita IKN

15 Mei 2025 - 13:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 15 at 10.01.08

Operasi SAR Hari Ketiga Pencarian Anak Tenggelam di Pantai Borneo Bay Masih Nihil

14 Mei 2025 - 20:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 14 at 19.50.40

Tim SAR Maksimalkan Pencarian Anak Hilang di Simpang Pasir Samarinda

14 Mei 2025 - 19:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 14 at 19.31.00
Trending di BERITA DAERAH