KUMALANEWS.ID, PENAJAM – Lantaran pnetapan tapal batas yang dianggap merugikan, puluhan warga Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendatangi Kantor Bupati PPU, pada Senin (7/10/2024) kemarin.
Dimana puluhan warga tersebut, mengklaim bahwa wilayah Kelurahan Jenebora semakin menyempit pasca penyesuaian tapal batas dengan Kelurahan Gersik yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tapal batas antara Kelurahan Jenebora dan Gersik.
Puluhan warga juga Jenebora mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Pasalnya, warga menilai bahwa hal itu merasa tidak adil. Seharusnya, sebagai Jenebora sebagai Kelurahan tertua memiliki wilayah yang lebih luas dibandingkan Gersik, yang hanya bagian wilayah pemekaran.
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Muhammad Zainal Arifin mengasakan bahwa, pihaknya akan segera melakukan peninjauan ulang terkait persoalan tapal batas kedua wilayah kelurahan tersebut, yang kini menjadi lokasi pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP).
Untuk itu, Pemerintah Daerah akan mempelajari lebih lanjut alasan dibalik penetapan batas wilayah tersebut, dan memastikan bahwa segala keputusan diambil sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Muhammad Zainal Arifin juga memastikan bahwa, pihaknya akan segera meninjau ulang masalah ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengetahui akar permasalahannya.
“Tentunya kami akan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam penyelesaian sengketa tapal batas ini demi perkembangan dan pembangunan IKN,” tegasnya.
Baca juga Gelar FGD RIPJPID, PJ Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin : Diperlukan Peran Serta dan Masukan Seluruh Pemangku Kepentingan https://kumalanews.id/2024/10/07/gelar-fgd-ripjpid-pj-bupati-ppu-muhammad-zainal-arifin-diperlukan-peran-serta-dan-masukan-seluruh-pemangku-kepentingan/
Muhammad Zainal Arifin juga menjelaskan bahwa, penyelesaian masalah tersebut memerlukan kajian yang komprehensif agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari
“Dalam memberi keputusan ini memerlukan rasa keadilan juga, memberikan hak masyarakat baik Kelurahan Jenebora maupun Kelurahan Gersik semua akan kita diskusikan,” ungkapnya.
Penjabat Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin juga berharap, agar warga tidak mudah terprovokasi, dan penyelesaiannya harus tetap kondusif, tenang, serta damai.
“kita akan terus diskusikan masalah ini demi keberlangsungan pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) termasuk bandara VVIP serta demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkasnya.(adv)