Menu

Mode Gelap
Otorita IKN dan BUMD Jakarta Teken MoU: Perkuat Kolaborasi Menuju Pengelolaan Kota Masa Depan Otorita IKN, DPRD, dan Pemkab PPU Bahas Sinkronisasi Wilayah, Kewenangan, dan Transisi Administratif di Kawasan Delineasi IKN 1 Orang Diterkam Buaya di Kampung Kasai, Berau Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Festival Nasi Bekepor Didorong Jadi Agenda Budaya Lintas Kecamatan di Kukar Nasi Bekepor Jadi Magnet Wisata Kuliner Kukar, Festival ke-6 Diharapkan Gaungkan Citra Daerah

BERITA DAERAH · 1 Feb 2025 11:15 WITA ·

Pasca Diguyur Hujan Beberapa Pekan Terakhir, Air Sungai Tenggarong Berubah Menjadi Hitam dan Menimbulkan Bau Tak Sedap


 pic.kumalanews.id Perbesar

pic.kumalanews.id

KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pasca Hujan beberapa waktu lalu, tidak hanya menyebabkan banjir dan tanah longsor, namun juga berdampak pada air di sungai.

Seperti yang terjadi di sungai Tenggarong, tepatnya di RT 43 Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).

Dimana air tersebut berubah menjadi warna hitam dan menimbulkan aroma bau menyengat tidak sedap.

Saat dijumpa, warga RT 43 Kelurahan Loa Ipuh Mujiono mengatakan, kejadian ini di sebabkan oleh tanaman liar serta akar-akar yang membusuk, sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat.

Hal itu disebabkan oleh curah yang cukup tinggi, yang mengguyur Kutai Kartanegara (Kukar) beberapa waktu.

Tak hanya itu, Mujiono juga menduga kejadian ini disebabkan adanya aktivitas Tambang di hulu sungai Tenggarong.

Sehingga, limbahnya pun ikut mengalir ke sungai Tenggarong dan menyebabkan air sungai berwarna hitam serta menimbulkan bau tak sedap.

Selain menimbulkan bau tak sedap dan air berwarna hitam, biota air tawar seperti ikan maupun udang pun ikut mengapung yang disebabkan oleh air tersebut, untuk mencari oksigen yang baru.

“Selain airnya berwarna hitam, baunya sangat mengganggu,” ujar Mujiono, Sabtu (01/02/2025).

Mujiono juga menyebut bahwa, kejadian ini bukan yang pertama kali, akan tetapi sudah sering terjadi bahkan 2 kali dalam setahun.

“Untuk konsumsi air, masyarakat setempat sudah menggunakan air dari PDAM atau membeli pada depo air isi ulang,” tutup Mujiono.

Meski demikian, aktivitas warga di bantaran sungai Tenggarong ini pun tetap berjalan dengan normal.(fin/ruz)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

1 Orang Diterkam Buaya di Kampung Kasai, Berau Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

16 Juni 2025 - 21:15 WITA

WhatsApp Image 2025 06 16 at 20.22.45

Festival Nasi Bekepor Didorong Jadi Agenda Budaya Lintas Kecamatan di Kukar

16 Juni 2025 - 16:15 WITA

kominfokukar171

Nasi Bekepor Jadi Magnet Wisata Kuliner Kukar, Festival ke-6 Diharapkan Gaungkan Citra Daerah

16 Juni 2025 - 15:15 WITA

kominfokukar170

Disdikbud Kukar Apresiasi Festival Nasi Bekepor VI

16 Juni 2025 - 13:15 WITA

lip101a

Dispar Kukar Apresiasi Festival Nasi Bekepor VI FISIP Unikarta

16 Juni 2025 - 11:15 WITA

kominfokukar169

Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu

14 Juni 2025 - 12:15 WITA

lip99
Trending di BERITA DAERAH