KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pasca Hujan beberapa waktu lalu, tidak hanya menyebabkan banjir dan tanah longsor, namun juga berdampak pada air di sungai.
Seperti yang terjadi di sungai Tenggarong, tepatnya di RT 43 Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Dimana air tersebut berubah menjadi warna hitam dan menimbulkan aroma bau menyengat tidak sedap.
Saat dijumpa, warga RT 43 Kelurahan Loa Ipuh Mujiono mengatakan, kejadian ini di sebabkan oleh tanaman liar serta akar-akar yang membusuk, sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat.
Hal itu disebabkan oleh curah yang cukup tinggi, yang mengguyur Kutai Kartanegara (Kukar) beberapa waktu.
Tak hanya itu, Mujiono juga menduga kejadian ini disebabkan adanya aktivitas Tambang di hulu sungai Tenggarong.
Sehingga, limbahnya pun ikut mengalir ke sungai Tenggarong dan menyebabkan air sungai berwarna hitam serta menimbulkan bau tak sedap.
Selain menimbulkan bau tak sedap dan air berwarna hitam, biota air tawar seperti ikan maupun udang pun ikut mengapung yang disebabkan oleh air tersebut, untuk mencari oksigen yang baru.
“Selain airnya berwarna hitam, baunya sangat mengganggu,” ujar Mujiono, Sabtu (01/02/2025).
Mujiono juga menyebut bahwa, kejadian ini bukan yang pertama kali, akan tetapi sudah sering terjadi bahkan 2 kali dalam setahun.
“Untuk konsumsi air, masyarakat setempat sudah menggunakan air dari PDAM atau membeli pada depo air isi ulang,” tutup Mujiono.
Meski demikian, aktivitas warga di bantaran sungai Tenggarong ini pun tetap berjalan dengan normal.(fin/ruz)