KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui Program Kredit Kukar Idaman (KKI). Program ini menjadi salah satu inovasi unggulan yang memberikan pembiayaan tanpa bunga bagi pelaku usaha kecil, petani, dan nelayan di daerah.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa KKI bukan sekadar bantuan, melainkan langkah strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi rakyat. Program ini terbukti berhasil dengan tingkat kredit macet (NPL) di bawah 2,5%, jauh di bawah rata-rata nasional.
“Alhamdulillah, program ini berjalan dengan baik. Nilai macetnya sangat rendah, artinya masyarakat benar-benar memanfaatkan dana secara produktif,” ujar Aulia, Kamis (30/10/2025).
Hingga kini, total pembiayaan yang telah disalurkan melalui KKI mencapai sekitar Rp36 miliar. Dana tersebut telah membantu ratusan pelaku usaha kecil dalam mengembangkan kegiatan ekonomi mereka.
Sebagai upaya lanjutan, Pemkab Kukar tengah menyiapkan peningkatan plafon pinjaman dari Rp50 juta menjadi Rp500 juta. Kebijakan ini diharapkan bisa membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha agar naik kelas.
“Kami ingin petani, nelayan, dan pelaku UMKM punya kesempatan memperluas usaha, tapi tetap harus disiplin dalam penggunaan dana,” tambahnya.
Untuk memperkuat pembiayaan, Pemkab Kukar akan menambah penyertaan modal ke Bankaltimtara sebesar Rp21 miliar pada tahun 2026. Langkah ini dilakukan agar program KKI memiliki sumber pendanaan yang berkelanjutan.
Menurut Aulia, karena KKI merupakan program tanpa bunga, diperlukan dukungan pendanaan yang kuat agar tetap berjalan stabil.
“Dividen dari pemerintah daerah akan kita kembalikan sebagai modal tambahan di Bankaltimtara,” jelasnya.
Ia juga memastikan dana bergulir tetap aman, karena setiap pengembalian langsung disalurkan kembali kepada penerima baru. “Dengan sistem ini, uang terus berputar dan ekonomi rakyat semakin mandiri,” tutupnya.
Program KKI menjadi bagian dari visi besar ‘Kukar Idaman Terbaik 2025–2030’, yang menempatkan ekonomi kerakyatan sebagai pondasi utama pembangunan berkelanjutan di Kutai Kartanegara.
ADV Bagian Prokompim Kukar Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025
















