KUMALANEWS.ID – Merebahkan Tiang Ayu merupakan prosesi sakral terakhir yang menandai berakhirnya perhelatan Erau Adat Pelas Benua.
Pada prosesi ini, pusaka Sangkoh Piatu atau Tiang Ayu yang selama 7 hari 7 malam didirikan di tengah ruang Stinggil Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, kembali direbahkan pada posisi semula.
Ritual merebahkan Tiang Ayu ini diselenggarakan saat matahari mulai meninggi di ufuk Timur atau di pagi hari. Menjelang upacara, para pangkon laki dan pangkon bini mulai duduk berjajar di sisi kanan dan kiri di ruang Stinggil.
Ditengah ruangan, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Aji Muhammad Arifin dan para kerabat Kesultanan berjajar menghadap ke Sangkoh Piatu dan Tiang Ayu.
Belian laki dan belian bini duduk di sisi kanan dan kiri dari susunan tambak karang yang dilapis selembar kasur kuning, tempat pembaringan Sangkoh Piatu atau Tiang Ayu.
Setelah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Aji Muhammad Arifin hadir di ruangan, prosesi pun di mulai. Empat orang kerabat Kesultanan berjajar di sisi Sangkoh Piatu.
Selanjutnya, Sangkoh Piatu atau Tiang Ayu digoyangkan seperti menggoyangkan batang pohon untuk menumbangkannya. Setelah itu, barulah Sangkoh Piatu di rebahkan di atas kasur berwarna kuning.
Selepas prosesi merebahkan Tiang Ayu, segenap kerabat Kesultanan, belian laki, belian bini, pangkon laki, pangkon bini serta tamu undangan memberikan selamat dan sembah hormat kepada Sultan atas terselenggaranya Erau.
Perayaan ritual yang berusia ratusan tahun ini pun berakhir dengan rasa syukur kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa.
Prosesi tersebut dihadiri langsung Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Tauhid Afrilian Noor serta perwakilan Polres Kukar hingga tamu undangan lainnya, pada Senin (2/10/23) pagi.
Edi Damansyah mengatakan, telah berakhir rangkaian Erau Adat Pelas Benua 2023 yang ditandai dengan merebahkan tiang ayu. Semoga apa yang dilakukan selama ini membawa manfaat dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Pemkab Kukar juga menyampaikan terima kasih kepada Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, hingga panitia pelaksana. Sehingga pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua tahun ini berjalan dengan baik.
“Erau ini ada 2 kegiatannya, yang utama dilakukan oleh Kesultanan, dan ada kegiatan rangkaian pengikutnya, seperti expo, pertunjukam seni dan budaya dari pelaku seni di 20 Kecamatan Kukar,” tegas Edi Damansyah.
Menurutnya, kegiatan tersebut bagian dari mengolaborasikan kegiatan erau yang utama dengan kegiatan pendukungnya. Dengan harapam kegiatan dari Kesultanan Kutai Kartanegara tersebut bisa terjaga dan terlestarikan dengan baik.
“Kami juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Erau Pelas Benua 2023 ini, agar kedepan program Kukar Idaman yang berkaitan dengan Kukar Berbudaya, dan Kukar Kaya Festival bisa dilaksanakan dengan baik, dam bisa memberikan dampak ekonomi,” pungkas Edi Damansyah.(adv/diskominfokukar)