KUMALANEWS.ID – SDN 007 Tenggarong belum memiliki sertifikat Sekolah Ramah Anak, tetapi sudah menerapkan sistem tersebut sejak mengikuti Diklat Sekolah Ramah Anak. Sekolah ini memberikan perlakuan yang sama kepada semua anak, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Salah satu ABK yang diterima di SDN 007 Tenggarong adalah anak hyperaktif. Anak ini memiliki kemampuan menghafal yang luar biasa, namun sering mengganggu teman-temannya karena tidak bisa tenang.
Kepala SDN 007 Tenggarong, Suparti, mengatakan bahwa sekolahnya memiliki cara kreatif untuk menangani anak hyperaktif. Yaitu dengan menjadikannya sebagai asisten guru di kelas. Dengan demikian, anak hyperaktif bisa mengeluarkan energinya untuk membantu teman-temannya yang kesulitan belajar.
“Jadi energinya tersalur ke temannya dengan kreativitasnya mengajari temannya yang belum bisa,” kata Suparti, Rabu (29/11/2023).

Guru-guru SDN 007 Tenggarong (foto : istimewa)
Menurut Suparti, hal ini juga menjadi tantangan bagi guru-guru di sekolahnya untuk bisa berkreasi mengajari anak-anak dengan perlakuan yang sama.
“Kami tidak punya guru-guru khusus inklusif, tetapi sekolah tidak boleh menolak. Inilah profesionalisme guru,” ucapnya.(adv/disdikbudkukar)