KUMALANEWS.ID – SDN 009 Tenggarong merupakan salah satu sekolah inklusi yang menerima dan mendidik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bersama dengan anak-anak lainnya. Sekolah ini memiliki 437 peserta didik, 17 kelas, dan setiap kelasnya terdapat maksimal dua ABK.
Namun, sekolah ini menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan guru pendamping khusus untuk ABK. Oleh karena itu, sekolah ini menggandeng orang tua ABK untuk berkolaborasi dalam mengembangkan potensi anak-anak mereka.
Kepala SDN 009 Tenggarong, Noorma, mengatakan bahwa sekolahnya berupaya memberikan pelayanan pendidikan yang optimal bagi ABK. Ia mengaku bahwa sekolahnya masih membutuhkan guru-guru pendamping khusus, tetapi tidak menyerah untuk mendidik ABK agar bisa mengikuti pelajaran seperti anak-anak lainnya.
“Sekolah kami ini ditunjuk sebagai sekolah inklusi, tapi kami tidak memiliki guru-guru pendamping khusus, tapi kami dengan penuh semangat dan penuh hati-hati mendidik anak kami yang dari tidak mengerti, menjadi bisa mengerti,” ucapnya, Rabu (29/11/2023).

Suasana murid SDN 009 Tenggarong saat belajar (foto : istimewa)
Ia juga mengajak orang tua ABK untuk tidak malu atau minder dengan kondisi anaknya, tetapi bersinergi dengan sekolah untuk membantu perkembangan anaknya. Ia mengatakan bahwa sekolahnya selalu memberikan pengertian dan motivasi kepada orang tua ABK.
“Ayok sama-sama kita demi anak kita menjadi anak yang seperti yang lainnya,” ujarnya.
Selain itu, sekolahnya juga berkomitmen untuk memberantas perundungan (bully) di lingkungan sekolah. Ia menegaskan bahwa sekolahnya tidak mentolerir adanya bullying terhadap ABK atau sesama teman. Ia mengimbau kepada peserta didiknya untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
“Saya sudah menekankan pada anak-anak, saya selalu mengimbau kepada anak-anak masalah bully ini. Jadi, anak-anak sudah paham mana yang dianggap bully, mana yang tidak,” tegasnya.(adv/disdikbudkukar)