KUMALANEWS.ID – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan pendampingan terhadap petani kakao (coklat), yang berada di Kecamatan Loa Kulu dan Kota Bangun. Pasalnya, potensi kakao tersebut sangat menjanjikan.
“Sesuai dengan arahan Bupati Kukar, Disbun Kukar diminta untuk melakukan pendampingan terhadap petani kakao, agar para petani tidak mengalami gagal panen,” ujar Kepala Disbun Kukar, Muhammad Taufik, Rabu (13/3/2024).
“Untuk perkebunan kakao sendiri, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi petani gagal panen seperti hama dan lainnya, maka dalam hal itu kami terus melakukan pendampingan,” sambung Muhammad Taufik.
Lebih lanjut Muhammad Taufik mengemukakan, untuk lahan perkebunan kakao ini sendiri berada di Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) dengan luasan 120 hektar. Namun, untuk lahan yang potensial mencapai 300 hektar.
“Untuk produksi kakao selama ini berjalan dengan baik,” kata Muhammad Taufik.
Dalam hal itu, pemerintah daerah terus komitmen untuk memajukan serta mendukung sektor perkebunan di Kukar, termasuk kakao. Adapun bentuk dukungan yang diberikan selama ini yaitu, menyediakan obat hama dan lainnya.
“Tentunya kita terus dorong pengembangan kakao di Kukar, seperti di Kecamatan Kota Bangun,” ungkap Muhammad Taufik.
Tak hanya itu, Muhammad Taufik juga menyebut, bahwa komoditas kakao ini banyak diminati, dimana pemasaran kakao tersebut sangat mudah dengan harga yang stabil. Pasalnya, selama ini para petani kakao menjual hasil panennya ke Samarinda.
Selain itu, Disbun Kukar juga bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, untuk memasarkan hasil perkebunan kakao, baik itu dijual secara langsung maupun diolah lebih lanjut, sehingga hasil perkebunan kakao memiliki nilai tambah.
“Pemerintah daerah sendiri tidak hanya terfokus pada produksi saja, namun juga memikirkan hasil produknya, yang nantinya akan dijadikan apa dan dijual kemana,” pungkas Muhammad Taufik.(adv/diskominfo_kukar/bil/fz)