KUMALANEWS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen untuk menekan serta menurunkan angka stunting. Hal ini dibuktikan dengan tindakan langsung Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang menjenguk lima balita terindikasi stunting di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, pada Rabu (3/7/2024).
Kelima balita tersebut merupakan warga Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kukar, dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan serta penanganan khusus oleh dokter spesialis di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Kunjungan ini sendiri bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan kelima balita tersebut, dan sebagai bagian dari langkah cepat dari pemerintah daerah dalam menangani stunting di Kabupaten tertua di Timur Borneo.
“Visitasi dan intervensi stunting kepada lima balita ini merupakan langkah dan gerak cepat dari pemerintah daerah dalam menangani stunting di Kukar,” ujar Bupati Kukar, Edi Damansyah.
“Berdasarkan data di tahun 2023 stunting di Kukar dari 27 persen turun menjadi 15 persen, dan hal tersebut akan ditindak lanjuti secara fokus, sehingga angka stunting di Kukar dapat ditekan,” sambung Edi Damansyah.
Lebih lanjut Edi Damansyah mengemukakan, sebagai langkah strategis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) akan menjadikan Kecamatan Muara Wis sebagai pilot project dan lokus utama dalam penanganan stunting.
“Kalau penanganan seperti hari ini, saya ingin betul-betul ditangani dengan intervensi sendiri, banyak pihak yang terlibat di dalamnya dan orang tuanya juga di edukasi,” pinta Edi Damansyah.
Sebagai langkah konkret, Edi Damansyah juga meminta agar Pemberian Makanan Tambahan (PMT) harus sampai kepada pihak keluarga balita, dan dipastikan balita tersebut memakan makanan yang sudah diberikan melalui Puskesmas dan PPK Desa.
“Penganan stunting di Kukar ini sudah berjalan dengan baik, saya tidak ingin ada oknum-oknum di jajaran kami abai dan lalai terhadap stunting ini,” tegas Edi Damansyah.
“Saya sudah menekankan jangan sampai hal seperti ini tidak diperhatikan. Data yang saya dapatkan dilapangan, ada pihak yang fungsi tugasnya terkait langsung masih abai,” imbuh Edi Damansyah.
Edi Damansyah juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutai Kartanegara yang sudah bekerja dengan baik dan diminta untuk terus konsisten terhadap rencana serta data yang ada.
“Bagi jajaran yang terlibat, saya minta komitmen dan perhatiannya. Sehingga penanganan stunting di Kutai Kartanegara bisa cepat di tangani ,” tegas Edi Damansyah.
Edi Damansyah juga optimis, bahwa di tahun 2025 mendatang penanganan stunting di Kutai Kartanegara sudah di angka nol persen. Untuk mencapai angka tersebut, orang nomor satu di Kukar itu mengharapkan adanya komitmen serta perhatian bersama dari jajaran yang terlibat, dan peran warga masyarakat.
“Harapan saya di 2025 nanti zero, dan ini bukan berlebihan. Tapi banyak teman-teman dari teknis sulit, tapi bisa dilakukan. Saya juga minta peran warga masyarakat dan para orang tua untuk terlibat,” pungkas Edi Damansyah.(adv/prokomkukar/fin/ruz)