KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dalam Rangka Memeriahkan dan Menyemarakan Erau Adat Kutai tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar bekerjasama dengan Persatuan Olahraga Ketinting (POK) Kukar menyelenggarakan Open Race Balap Ketinting.
Kegiatan itu sendiri berbeda dari tahun sebelumnya, dimana di tahun 2024 ini akan memperlombakan 3 kelas Balap Ketinting yakni, kelas piston maximal 75mm pemula, kelas piston maximal 75mm umum dan kelas piston maximal 94mm umum.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Persatuan Olahraga Ketinting (POK) Kabupaten Kutai Kartanegara, Fairuzzabady saat dijumpai pada Jumat (13/9/2024).
Sekretaris POK Kukar Fairuzzabady menerangkan bahwa, balap ketinting yang diselenggarakan di setiap perhelatan Erau itu, merupakan olahraga tradisional yang ditunggu oleh masyarakat umum.
Pasalnya, olahraga tradisional tersebut merupakan ajang yang bergengsi bagi penghobi balap ketinting di Kutai Kartanegara khususnya dan Kalimantan Timur umumnya.
“Balap ketinting ini memang sangat ditunggu oleh masyarakat umum di saat perhelatan Erau, pasalnya olahraga ini sangat bergengsi,” ujar Fairuzzabady.
Lebih lanjut Fairuzzabady mengemukakan, open race balap ketinting dalam memeriahkan Erau Adat Kutai tahun 2024 ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana ada penambahan kategori yang kini menjadi 3 kelas balap, dan akan diselesaikan pada 21-22 September 2024.
Adapun 3 kategori kelas tersebut yakni, kelas piston maximal 75mm pemula, kelas piston maximal 75 umum dan kelas piston maximal 94 umum, dengan menggunakan mesin all merk pabrik maupun boreup.
“Sebelumnya hanya 2 kelas saja, namun di tahun 2024 ini menjadi 3 kelas,” ungkap Fairuzzabady.
“Untuk mesin yang digunakan balap sesuai kelasnya, all merk pabrikan maupun boreup,” sambung Fairuzzabady.
Fairuzzabady menyebut, untuk hadiah yang diperebutkan para pembalap ketinting nantinya di masing-masing kelas sangat pantastis, dengan total 95 juta rupiah.
Untuk juara pertama akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah, sedangkan juara kedua 8 juta rupiah dan juara ketiga 6 juta rupiah.
Sedangkan pembalap ketinting yang menempati juara keempat akan mendapat uang pembinaan berjumlah 4 juta rupiah. Untuk juara kelima berhak menerima 2 juta rupiah dan juara keenam 1 juta rupiah.
“Pada open race balap ketinting tahun 2024 ini, kami dari Persatuan Olahraga Ketinting (POK) Kukar sebagai panitia pelaksana, dan untuk pendanaannya melalui anggaran Dishub Kutai Kartanegara yang dianggarkan pada tahun 2023 kemarin,” beber Fairuzzabady.
“Dengan total hadiah yang pantastis tersebut, tidak menutup kemungkinan pembalap dari berbagai daerah khususnya di Kukar dan umumnya di Kaltim bahkan Kaltara akan hadir, dan open race ini gratis alias tidak dipungut biaya pendaftaran,” tambah Fairuzzabady.
Fairuzzabady juga menegaskan bahwa, tujuan dari open race balap ketinting ini sendiri yaitu, untuk menyalurkan hobi dan bakat para pembalap ketinting di wilayah Kutai Kartanegara khususnya dan Kalimantan Timur umumnya.
Kemudian, untuk membangkitkan semangat berolahraga dan meminimalisir aksi-aksi negatif serta permasalahan sosial seperti penyalahgunaan narkoba maupun tindak kriminalitasnya, hingga membangun sinergitas, kepedulian dan solidaritas antar pembalap.
Tak hanya itu, open race balap ketinting ini juga sebagai sarana ajang silaturahmi serta wadah berbagi pengalaman seputar olahraga ketinting dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
Dalam hal itu, Fairuzzabady berharap, melalui open race balap ketinting ini juga dapat melahirkan pembalap ketinting yang handal, serta bisa mengharumkan nama Kutai Kartanegara di kancah nasional.
“Sebagai informasi saja, bahwa ada beberapa pembalap ketinting yang berasal dari Kukar acap kali mengikuti kejuaraan balap ketinting di Pulau Sulawesi, bahkan ada yang pernah menjadi juara,” sebut Fairuzzabady.
“Diharapkan, melalui open race balap ketinting ini juga bisa melahirkan pembalap yang handal, dan dapat mengharumkan nama Kutai Kartanegara di kancah nasional,” imbuh Fairuzzabady.
Fairuzzabady juga mengungkapkan bahwa, perahu ketinting merupakan alat transportasi yang digunakan sebagian besar oleh masyarakat di Kalimantan Timur umumnya dan Kutai Kartanegara khususnya.
Dimana perahu ketinting adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan masyarakat diperairan, sehingga balap Ketinting bersifat universal yang bisa diterima dan disukai masyarakat secara global tanpa membedakan gender.
Tak hanya itu, emosi dan semangat yang dibawa setiap pertandingan mampu memikat perhatian banyak orang tanpa memandang golongan dan kelompok.
“Balap ketinting seakan menjadi candu, kita bisa melihat di beberapa tempat balap ketinting merupakan salah satu olahraga yang paling sering dimainkan secara professional,” tutup Fairuzzabady. (fin/ruz)