KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Muhammad Rifani menyebut bahwa, daerah hulu yakni Kecamatan Kembang Janggut, Tabang, Kenohan, Kota Bangun dan Muara Wis masih mempunyai potensi yang sangat besar disektor pertanian.
Muhammad Rifani menjelaskan bahwa, secara gambaran daerah hulu mempunyai wilayah yang luas. Akan tetapi lahan pertanian yang difungsionalkan hanya sedikit.
“Fenomenanya adalah ketika hasil identifikasi awal, lahan pertaniannya sedikit. Tapi tata ruang, potensi lahannya sangat besar,” ujar Muhammad Rifani, Selasa (29/10/2024),
“Makanya hasil pengukuran sementara memang lahan pertaniannya cenderung sedikit dibeberapa Kecamatan itu,” sambung Muhammad Rifani.
Maka dari itu, Distanak Kukar akan terus melakukan indetifikasi serta melaksanakan verifikasi dalam menentukan wilayah kawasan hutan dan Area Penggunaan Lain (APL) lahan yang bukan kawasan hutan.
“Kami juga harus verifikasi yang mana masuk izin-izin, jadi hal-hal lain seperti ini yang harus kita lihat, tapi secara potensi itu masih cukup besar,” ungkap Muhammad Rifani.
Baca juga Kepala Dispora Kukar Sebut Program Klinik WPM Program Besar Bagi Kepemudaan https://kumalanews.id/2024/10/28/kepala-dispora-kukar-sebut-program-klinik-wpm-program-besar-bagi-kepemudaan/
Lebih lanjut Muhammad Rifani mengemukakan bahwa, Distanak Kukar akan terus berupaya menggali potensi tersebut, agar pengembangan pertanian tidak hanya terfokus di wilayah tengah, namun juga mencakup wilayah hulu.
Tak hanya itu, Distanak Kukar juga akan mengubah mindset masyarakat bahwa pertanian itu dapat meningatkan roda perekonomian.
“Benang merahnya sudah dapat sebenarnya sumber daya manusia dan mindset. Selama ini mindsetnya itu bertani tidak menguntungkan hal ini yang mesti kita benahi,” beber Muhammad Rifani.
Muhammad Rifani juga menyebut bahwa, ada beberapa fakta yang pihaknya dapatkan beberapa petani yang menggarapan lahannya itu di bawah rata-rata 1 hektare.
Hal seperti itu dalam skala usaha, memang tidak terlalu menguntungkan, oleh karenanya pihaknya akan terus mendorong isu ini menjadi isu prioritas. Sehingga pertanian dapat memberikan output yang nyata, tidak hanya bersifat parsial semata.
“Akan kita tapis menjadi isu-isu strategis ini yang akan menjadi rencana kerja kita supaya target dan capainya bisa kita laksanakan dengan baik,” tandas Muhammad Rifani.(adv/diskominfokukar/fay/ruz)
















