KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mengambil langkah proaktif dalam mengendalikan permasalahan sampah dengan cara melakukan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST).
Dalam hal itu, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono mengemukakan bahwa terdapat dua titik lokasi yang sudah siapkan dan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kukar untuk pembangunan TPST tersebut.
Tak hanya itu, untuk memantang pembangunan pihak Kecamatan Tenggarong Seberang sudah mengkaji secara akademis guna mendukung rencana tersebut.
“Karena ada beberapa kriteria disitu yang sangat cocok untuk membangun TPST, PT Kitadin serta DED dan rencana penggunaan itu sudah keluar,” ungkap Tego Yuwono, Rabu (13/11/2024).
Baca juga Camat Kota Bangun Darat Julkifli Sebut Pembangunan Jalan Poros Menuju Kedang Ipil Beri Dampak Sektor Pariwisata https://kumalanews.id/2024/11/13/camat-kota-bangun-darat-julkifli-sebut-pembangunan-jalan-poros-menuju-kedang-ipil-beri-dampak-sektor-pariwisata/
Meski demikian, Tego Yuwono juga mengakui bahwa terdapat tantangan tersendiri terutama dalam melakukan pengangkutan sampah ke lokasi pembuangan di Tenggarong.
Dimana armada pengangkut sampah mengalami kesulitan, pasalnya biaya solar yang mahal dan frekuensi pengangkutan yang tinggi.
Maka dari itu, fokus utama pihak Kecamatan Tenggarong Seberang adalah memastikan pembangunan TPST teersebut segara terealisasi dengan cepat. Sehingga pengelolaan sampah di Tenggarong Seberang dapat maksimal dengan melakukan metode pemilihan yang ketat.
“Hanya sampah yang tidak bisa digunakan yang akan dibuang,” beber Tego Yuwono.
Selain itu, Kecamatan Tenggarong Seberang juga akan membangun Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang perlu ditingkatkan secara terus-menerus.
Oleh karena itu, Tego Yuwono juga menegaskan bahwa pihaknya melakukan sosialisasi dengan masif dalam upaya memberikan edukasi, agar membuang sampah harus pada tempatnya yang mesti dimulai sejak usia dini dan akan berupaya membentuk kelompok pemerhati sampah.
“Seperti kelompok pemerhati sampah kayak di Bangun Rejo itu sudah mulai berjalan, yang ngambil ke rumah-rumah warga serta masuk di blok-blok, dan itu tidak bisa menjangkau sampai keluar,” tutupnya.(adv/diskominfokukar/fay/ruz)