KUMALANEWS.ID, PENAJAM PASER UTARA – Peningkatan industri di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan unik, terutama dalam hal produksi dan pemasaran.
Dalam hal itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, UsahaKecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (KUMK Perindag) PPU Syamsul Adha mengungkap bahwa, fluktuasi pasar sangat memengaruhi keberlangsungan industri lokal.
“Prinsip usaha itu sederhana, produksi harus sejalan dengan permintaan pasar,” ujar Syamsul Adha, Rabu (12/03/2025).
“Jika produksi tinggi tapi tidak laku, kerugian tak terhindarkan,” sambung Syamsul Adha.
Lebih lanjut Syamsul Adha menerangkan bahwa, ada perbedaan yang signifikan terlihat, antara pelaku industri di PPU dan di Pulau Jawa.
Dimana menurutnya, pelaku industri di Pulau Jawa dikenal tangguh, kreatif, dan inovatif, dan para pelaku industri tersebut mampu bertahan, meski pasar sedang lesu.
Namun sebaliknya di PPU, dimana para pelaku industri cenderung meninggalkan usahanya jika produk tidak laku.
“Tentunya ini yang menjadi fokus kami, yaitu pendampingan berkelanjutan,” ungkap Syamsul Adha.
“Kami belum bisa memastikan apakah ada peningkatan industri yang signifikan, karena kondisi pasar yang tidak stabil,” tambah Syamsul Adha.
Syamsul Adha juga mengakui bahwa, salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah kondisi pasar yang tidak stabil.
Pasalnhya, permintaan pasar dapat berubah-ubah, sehingga pelaku industri kesulitan untuk memprediksi penjualan,
Untuk itu, Pemkab PPU terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri lokal.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku industri.
Tak hanya itu, Pemkab PPU juga berupaya untuk mempromosikan produk-produk lokal ke pasar yang lebih luas.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing para pelaku industri lokal,” tutup Syamsul Adha.(ADV/DiskominfoPPU)