KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Indonesia pada Februari 2025 mencapai 2,8% secara tahunan (year-on-year), didorong oleh kenaikan harga bahan pangan dan tarif transportasi jelang Ramadhan.
Harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, membuat masyarakat menengah ke bawah semakin tertekan.
Inflasi yang melonjak menjelang bulan puasa tahun ini menjadi tantangan serius bagi daya beli rakyat.
Berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bersiap menggelontorkan kebijakan baru, guna menekan laju inflasi yang meningkat sejak awal tahun.
Langkah itu diambil setelah harga beras dan bahan pokok lain mengalami kenaikan signifikan dalam dua bulan terakhir.
“Kami mendapat amanat dari pemerintah pusat untuk menekan inflasi di Kukar,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono, pada Rabu (19/03/2025).
Lebih lanjut Sunggono menjelaskan bahwa, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kukar, komoditas yang paling mempengaruhi inflasi adalah cabai.
Untuk mengatasinya lonjakan harga dan mengendalikan inflasi, Pemkab Kukar meluncurkan program di bidang pertanian.
Sasaran program tersebut merupakan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tersebar di 20 Kecamatan yang ada di Kukar.
“Kita perintahkan KWT untuk menanam Lombok, dan hasilnya Alhamdulillah. Harga cabai saat ini tidak terlalu tinggi,” pungkas Sunggono.(ADV/DiskominfoKukar)