KUMALANEWS.ID, BALIKPAPAN – Pemerintah pusat menargetkan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai motor penggerak Swasembada Pangan Nasional.
Hal itu ditegaskan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Swasembada Pangan yang berlangsung di Makodam Mulawarman, pada Kamis (08/05/2025).
Rakor tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, para Bupati/Wali Kota se-Kaltim, serta perwakilan dari TNI dan penyuluh pertanian.
Dalam itu, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor, menyatakan komitmen penuh untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Pemkab PPU memberikan dukungan solid dan menyambut baik inisiatif ketahanan pangan ini, implementasi mulai di PPU berkat sinergi dengan berbagai pihak terkait,” ujarnya.
Tak hanya itu, Mudyat Noor juga mengapresiasi semangat Mentan Amran yang dinilainya mampu membangkitkan optimisme daerah dalam mencapai swasembada pangan.
“Semangat Bapak Mentan untuk Kaltim sangat luar biasa, ini harus kita sambut sebagai langkah konkret menuju kemajuan bersama, terlebih PPU adalah salah satu lumbung pangan andalan Kaltim,” ungkapnya.
Mudyat Noor juga menyoroti kemudahan akses terhadap dukungan pemerintah pusat, seperti ketersediaan pupuk dan bantuan alat pertanian, yang diyakininya akan mempercepat realisasi target swasembada pangan di wilayahnya.
Sementara itu, Mentan RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menyukseskan agenda nasional ini.
“Komitmen Bapak Gubernur Kaltim beserta seluruh jajaran sangat menginspirasi,” ujar Mentan Amran.
“Ini indikasi kuat bahwa Kaltim siap memainkan peran sentral dalam peta ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia,” sambung Mentan Amran.
Mentan Amran juga menekankan bahwa, Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum pertanian masa depan, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal tetapi juga sebagai pemasok bagi provinsi lain dan berpotensi ekspor ke negara tetangga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Amran juga memaparkan capaian sektor pertanian nasional pada triwulan pertama 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi meningkat 51,45 persen dan jagung 39,02 persen.
“Stok beras pemerintah saat ini mencapai 3,5 juta ton, angka tertinggi dalam 23 tahun terakhir,” beber Mentan Amran.
“Lebih membanggakan lagi, seluruh stok ini merupakan hasil panen petani lokal tanpa impor satu butir pun,” pungkas Mentan Amran
Keberhasilan ini, merupakan hasil dari strategi jangka panjang yang mencakup Optimalisasi dan Pencetakan Lahan Baru (OPLAH), modernisasi Alat Mesin Pertanian (Alsintan), serta regenerasi petani melalui program Brigade Pangan yang melibatkan generasi muda. (ADV/DiskominfoPPU)