KUMALANEWS.ID, SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Samarinda siang tadi menyebabkan terjadinya bencana longsor di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Selasa (27/05/2025).
Kejadian ini dilaporkan telah menimpa beberapa rumah warga dan mengakibatkan enam orang tertimbun puing-puing bangunan.
Empat orang korban berhasil diselamatkan lebih awal oleh warga dan tim gabungan. Satu korban atas nama Ayu (22 tahun) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada pukul 15.20 WITA oleh tim SAR gabungan.
Sementara itu, satu orang korban lainnya, Sutiah (40 tahun), hingga saat ini masih dalam proses pencarian.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Endrow Sasmita, dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa, saat menerima laporan tersebut pihaknya langsung melakukan koordinasi pergerakan tim pergerakan tim rescue dari Pos SAR Samarinda menuju lokasi kejadian.
Setibanya dilokasi kejadian, tim pun langsung melakukan operasi pencarian serta pertolongan bersama pihak terkait, dan ingga saat ini satu korban masih dalam pencarian.
Endrow Sasmita juga mengungkapkan bahwa, untuk akses dilokasi cukup sulit karena banjir dan kondisi cuaca yang masih hujan. Namun, pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan upaya maksimal agar seluruh korban bisa ditemukan secepatnya dan dalam kondisi selamat.
“Begitu menerima laporan pukul 13.45 WITA, kami langsung mengoordinasikan pergerakan tim rescue dari Pos SAR Samarinda menuju lokasi kejadian. Tim tiba di lokasi dan langsung melakukan operasi pencarian dan pertolongan bersama unsur di lokasi,” ungkap Endrow Sasmita.
”Hingga saat ini, satu korban masih dalam pencarian. Akses ke lokasi cukup sulit karena banjir dan kondisi cuaca yang masih hujan. Namun, kami tetap berkomitmen untuk melakukan upaya maksimal agar seluruh korban bisa ditemukan secepatnya dan dalam kondisi selamat.” Sambung Endrow Sasmita.
Operasi SAR dilakukan dengan menggunakan sejumlah peralatan, perlengkapan ekstrikasi, komunikasi, serta dukungan medis. Proses evakuasi terkendala oleh banjir yang menghambat akses menuju lokasi kejadian.
Basarnas mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan longsor untuk tetap waspada, terutama saat hujan deras berlangsung, dan segera melaporkan jika terjadi situasi darurat. (*)