KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dalam rangka meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah, SDN 018 Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar kegiatan launching karya buku. Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta para siswa.
Launching karya buku ini berlangsung di halaman SDN 018 Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar), dan sebanyak tujuh buku hasil karya warga sekolah resmi diperkenalkan ke publik, pada Rabu (04/06/2025).
Tak hanya itu, acara ini turut dihadiri oleh Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Joko Sampurno, serta para sponsor dan tamu undangan lainnya.
Kepala SDN 018 Sebulu Nonok Widyanto menjelaskan bahwa, peluncuran karya buku ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi, baik bagi guru maupun siswa.
Nonok Widyanto juga menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam aspek literasi yang masih tergolong rendah di Kutai Kartanegara.
Dalam launching ini, tujuh buku diperkenalkan kepada publik, yang terdiri dari satu buku solo karya Kepala Sekolah SDN 018 Sebulu, tentang fungsi manajemen dalam meningkatkan profesionalisme guru.
Kemudian, satu buku antologi puisi karya seluruh guru dan tenaga kependidikan, serta buku antologi karya siswa dari kelas IV, V, dan VI.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, tahun depan kami menargetkan kembali menerbitkan karya buku dan mengadakan acara serupa dengan skala yang lebih besar,” singkat Nonok Widyanto.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Joko Sampurno, mengapresiasi karya luar biasa yang telah dihasilkan oleh keluarga besar SDN 018 Sebulu.
Menurutnya, kegiatan ini adalah langkah positif yang patut dicontoh oleh sekolah lain. Dan diharapkan, SDN 018 Sebulu dapat menjadi inspirasi dan role model dalam pengembangan literasi di Kutai Kartanegara.
“Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya, baik guru maupun siswa didorong untuk terus berkarya dan berani menunjukkan hasil karyanya kepada publik,” pungkas Joko Sampurno.
Sebagai informasi, ketujuh buku yang diluncurkan saat ini masing-masing dicetak sebanyak 20 eksemplar, dan distribusi dilakukan melalui tokoh-tokoh pendidikan, disebarkan kepada para guru, serta direkomendasikan sebagai koleksi wajib di perpustakaan sekolah.
Selain itu, para siswa juga memiliki kesempatan untuk memiliki bukunya sendiri. Namun, untuk pencetakan ulang, tetap akan dikenakan biaya sesuai kebutuhan.
Pewarta : Ghina A Editor : Fairuzzabady