Menu

Mode Gelap
Satu Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Km.13 Kariangau, Tim SAR Lakukan Evakuasi Disdikbud Kukar Gelar Workshop Modul Bahasa Kutai, Dukung Pelestarian Bahasa Daerah Lewat Pendidikan Dukung Pendidikan Berbasis Budaya Lokal, Disdikbud Kukar Gelar Workshop Penyusunan Modul Bahasa Daerah Untuk Guru SD Sayyid Thariq Assegaff Lantik Pengurus DPW ABI Kaltim Periode 2024-2029 Melangkah Bersama Menuju Nusantara Sehat, Tangguh, dan Bebas Narkoba

BERITA DAERAH · 14 Jun 2025 12:15 WITA ·

Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu


 Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu. (Axel/Fairuzzabady/Kumalanews.id) Perbesar

Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu. (Axel/Fairuzzabady/Kumalanews.id)

KUMALANEWS.ID, SAMARINDA – Suara sepeda onthel berderit pelan, menyusuri batu-batu trotoar yang menua di antara kios-kios tua Citra Niaga. Sore berganti malam. Lampu-lampu remang menyala, menambah kuat nuansa tempo dulu. Samarinda seakan mundur ke masa lalu ke era 70 hingga 80-an yang ramai dan penuh warna.

Inilah Kala Fest 2025, yang digelar oleh Tirtonegoro Foundation selama tiga hari penuh di jantung kota Samarinda. Mengusung tema “Samarinda Tempo Dulu”, festival ini tak sekadar menyuguhkan hiburan, tetapi juga membangkitkan memori kolektif warga akan kenangan masa lampau.

Di tengah alunan musik lawas dan aroma jajanan jadul yang menggoda, pengunjung seolah tak ingin melewatkan satu detail pun dari nostalgia yang disajikan. Anak-anak mencoba permainan tradisional, sementara para orang tua tersenyum lirih saat menatap deretan buku-buku klasik yang pernah menemani masa muda mereka.

Festival ini bukan hanya tentang seni, tetapi juga menjadi ruang dialog antargenerasi. Sebuah forum kecil turut digelar, membahas sejarah kota dan dinamika perubahan wajah Samarinda dari masa ke masa.

Ketua panitia, Ramadhan Sabilla Majid, menyebut Kala Fest sebagai pengingat akan jati diri Kota Samarinda. Ia berharap generasi muda tak hanya menikmati festival ini, tetapi juga menangkap pesan penting yang ingin disampaikan: bahwa budaya dan sejarah bukan sekadar kenangan—melainkan warisan yang harus dijaga.

“Kala Fest bukan hanya sekadar acara, melainkan cara Samarinda bercermin. Menengok masa lalu bukan untuk tinggal di sana, tetapi untuk mengingat dari mana kita berasal, singkat Ramadhan Sabilla Majid.

Pewarta : Axel
Editor  : Fairuzzabady
Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Satu Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Km.13 Kariangau, Tim SAR Lakukan Evakuasi

15 Juli 2025 - 17:15 WITA

WhatsApp Image 2025 07 15 at 15.16.34

Disdikbud Kukar Gelar Workshop Modul Bahasa Kutai, Dukung Pelestarian Bahasa Daerah Lewat Pendidikan

15 Juli 2025 - 15:15 WITA

lip153b

Dukung Pendidikan Berbasis Budaya Lokal, Disdikbud Kukar Gelar Workshop Penyusunan Modul Bahasa Daerah Untuk Guru SD

15 Juli 2025 - 08:15 WITA

lip153a

Sayyid Thariq Assegaff Lantik Pengurus DPW ABI Kaltim Periode 2024-2029

14 Juli 2025 - 08:15 WITA

lip152a

Sape’ Akustik Nusantara: Merawat Tradisi Lewat Harmoni Etnik-Modern

11 Juli 2025 - 13:15 WITA

lip150a

Kembangkan Minat dan Bakat Siswa SMP di Bidang Olahraga Sepak Bola, Disdikbud Kukar Selenggarakan GSI 2025

10 Juli 2025 - 15:15 WITA

lip149
Trending di BERITA DAERAH