KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA — Menjawab peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan akan layanan kesehatan dasar yang lebih merata, Pemerintah Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), akan membentuk Posyandu Nusa Indah 6 tahun ini.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melihat semakin tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk di beberapa RT, sehingga dibutuhkan posyandu baru untuk memperluas jangkauan layanan balita dan ibu.
“Pertumbuhan penduduk menuntut kami untuk menyesuaikan diri. Sebelumnya hanya ada lima posyandu, dan itu sudah mulai kewalahan. Maka kami bentuk Posyandu Nusa Indah 6 agar distribusi pelayanan lebih adil,” kata Tri, Jum’at (27/06/2025).
Pendirian posyandu ini sudah direncanakan sejak awal tahun dan masuk dalam prioritas pembangunan tahun anggaran 2025. Gedung akan dibangun dengan dukungan dana kelurahan dan diproyeksikan selesai tahun ini.
Tri menyebutkan, seluruh posyandu di wilayahnya dikelola oleh kader-kader aktif yang secara berkala dilatih agar mampu memenuhi enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2024.
“Kami punya lima kader di tiap posyandu, termasuk nanti di posyandu baru. Ini penting agar pelayanan seperti imunisasi, pemantauan tumbuh kembang balita, dan pemberian makanan tambahan bisa maksimal,” jelasnya.
Tri menambahkan, Posyandu Nusa Indah 2 menjadi inspirasi tersendiri dalam pengembangan posyandu baru. Posyandu tersebut telah berhasil memenuhi SPM dan mengembangkan Inovasi Layanan Posyandu (ILP), bahkan pernah mewakili Kukar di ajang provinsi dan nasional.
“Ini menjadi penyemangat kami. Targetnya, semua posyandu bisa memiliki standar layanan yang sama dengan Nusa Indah 2. Kami ingin kualitas pelayanan merata, bukan hanya nama besar satu posyandu,” ujar Tri.
Peningkatan kapasitas ini sejalan dengan misi Kelurahan Maluhu untuk menjadikan layanan kesehatan balita sebagai prioritas pembangunan sosial. Pemerintah kelurahan juga akan terus mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan posyandu.
“Layanan posyandu bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal partisipasi masyarakat. Tanpa dukungan kader dan warga, tidak akan berjalan optimal,” Tri Joko Kuncoro.(ADV/DiskominfoKukar)