Menu

Mode Gelap
Tari Ganjur, Tarian Sakral Penjaga Keamanan dalam Erau Adat Kutai Tari Dewa Memanah, Ritual Sakral dalam Erau Adat Kutai Balap Ketinting Sukses Digelar, Meriahkan Erau Adat dan Hari Perhubungan Nasional 2025 di Tenggarong Tradisi Beseprah Di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban Balap Ketinting Meriahkan Erau Adat 2025 dan Hari Perhubungan Nasional di Tenggarong

NASIONAL · 28 Agu 2025 15:15 WITA ·

Rayakan 25 Tahun, Hukumonline Kembali Hadirkan Top Indonesian Law Schools


 Hukumonline menggelar Top Indonesian Law Schools 2025 di Ashley Tanah Abang, Jakarta (27/08) Perbesar

Hukumonline menggelar Top Indonesian Law Schools 2025 di Ashley Tanah Abang, Jakarta (27/08)

KUMALANEWS.ID, JAKARTA, 27 AGUSTUS 2025 –  Menyusul kiprahnya yang memasuki tahun ke-25, Hukumonline kembali menghadirkan Top Indonesian Law Schools, sekaligus mengumumkan Anugerah Literasi Hukum Digital dan Golden Alumni. Dalam ekosistem hukum Tanah Air yang semakin luas saat ini, pendidikan hukum memegang peranan yang sangat penting. Universitas dan fakultas hukum pun menjadi pemangku kepentingan strategis yang tak tergantikan dalam membangun masa depan hukum Indonesia.

“Dari ruang-ruang kuliah inilah lahir para pemimpin hukum bangsa di masa depan, yaitu hakim, jaksa, advokat, in-house counsel, regulator, dan akademisi yang menjadi motor pembaruan hukum nasional,” kata Chief Media & Engagement Officer Hukumonline, Amrie Hakim dalam penyelenggaraan anugerah Top Indonesian Law Schools 2025 di Jakarta.

Penilaian Top Indonesian Law Schools 2025 melibatkan 43 kampus mitra University Solutions Hukumonline untuk empat aspek, yaitu Golden Alumni, Akreditasi BAN-PT, SINTA Score, dan QS World University Ranking. Keempat aspek tersebut mencerminkan kapabilitas kampus dalam beradaptasi dengan dinamika pendidikan tinggi serta kebutuhan industri.

Melalui publikasi Golden Alumni Top Indonesian Law Schools 2025, Hukumonline juga memberikan apresiasi kepada 847 alumni yang kini menempati posisi kepemimpinan strategis, mulai dari partner kantor hukum, general counsel perusahaan, hakim agung, pimpinan kejaksaan agung, hingga menjadi para tokoh berpengaruh dalam pengembangan hukum Indonesia.

“Para Golden Alumni ini adalah role model nyata, yang menunjukkan bahwa pendidikan hukum memiliki dampak langsung dalam membentuk kepemimpinan dan arah bangsa,” ujar Amrie.

Melalui kesempatan yang sama, dihadirkan juga Anugerah Literasi Hukum Digital bagi kampus yang berinovasi bersama Hukumonline. Anugerah tersebut diberikan dengan predikat Pionir (Kampus Perintis Literasi Hukum Digital), Inisiator (Kampus Penggerak Literasi Hukum Digital), Inovator (Kampus Pelopor Literasi Hukum Digital), dan Inspirasi Nasional (Kampus Pemimpin Literasi Hukum Digital).

Pada anugerah ini, predikat Inspirasi Nasional menjadi predikat tertinggi untuk perguruan tinggi hukum yang telah dengan intens memanfaatkan fasilitas dari Hukumonline untuk mempermudah akses terhadap informasi hukum, mendukung pendidikan serta riset hukum, hingga optimalisasi penggunaan teknologi Generative AI oleh sivitas akademika.

Sementara itu, Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Yetty Komalasari Dewi mengingatkan bahwa tingginya pemeringkatan perguruan tinggu belum tentu berbanding lurus terhadap dampak terhadap masyarakat. Namun, ia mengungkapkan, hal tersebut menjadi refleksi untuk dunia pendidikan. “Kita harus berpikir ulang, apakah semakin meningkatnya reputasi fakultas hukum atau perguruan tinggi, semakin meningkatnya juga supremasi hukum sebagai landasan Indonesia Emas 2045?” ucapnya.

Selain itu, Yetty mengungkapkan, yang juga menjadi tantangan pendidikan hukum adalah soal penggunaan Generative AI. Ia menilai hal tersebut menjadi tantangan bagi setiap pihak yang berpraktik hukum di dunia yang penuh ketidakpastian akibat teknologi. Salah satunya, ia menjelaskan, strategi dalam menyikapi kecerdasan artifisial atau AI.

Ia menuturkan, penggunaan AI di lingkup universitas tetap diperbolehkan, selama beretika dan bertanggungjawab. Sebab, AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan profesi hukum.

Satu hal yang juga tantangan Pendidikan hukum adalah soal penggunakan generative AI. Tantangan kita, karena kita berpraktik hukum di dunia yang penuh ketidakpastian, akibat teknologi. Salah satunya, bagaimana kita men-treat AI itu.

Penggunaan AI di universitas diperbolehkan, selama beretika dan bertanggung jawab. Karena AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan profesi hukum. Oleh karena itu, beberapa perguruan tinggi pun telah membuat kebijakan mengenai penggunaan AI.

***

Tentang Hukumonline

Didirikan pada tahun 2000 oleh beberapa praktisi hukum dan pengacara Indonesia terkemuka, Hukumonline bertujuan untuk menjadi solusi satu atap bagi praktisi hukum Indonesia – sebagai sebuah platform regulasi berbasis teknologi (reg-tech) yang mendemokratisasi akses hukum dan memberdayakan para praktisi hukum dengan memberikan pengetahuan hukum dalam banyak bentuk, seperti koleksi regulasi dan putusan pengadilan yang telah diklasifikasikan, analisis dan laporan hukum yang komprehensif, serta artikel-artikel terkait masalah hukum yang mudah dipahami.

Kontak Media

Maria Ardhiati
Communications Manager
Hukumonline
Email: maria.ardhiati@hukumonline.com
Telepon: (021) 22708910


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Sembilan orang jadi tersangka perusakan Polsek dan Polres di Jaktim

6 September 2025 - 19:15 WITA

kerusakan polres jakarta timur 30082025 bal 6.jpg

Warga kembalikan 32 barang milik Ahmad Sahroni yang dijarah

6 September 2025 - 18:15 WITA

massa datangi rumah ahmad sahroni 2612157.jpg

12 orang jadi tersangka kasus penjarahan rumah Uya Kuya

6 September 2025 - 17:15 WITA

1000598905.jpg

Media Massa Harus Kedepankan Standar Etika Tertinggi untuk Pastikan Integritas Informasi

2 September 2025 - 15:15 WITA

lip79 664x354 1

Dewan Pers Serukan Media Tetap Profesional Liput Unjuk Rasa

30 Agustus 2025 - 09:15 WITA

lip02a

RM Sederhana Segera Hadir di IKN!

28 Agustus 2025 - 09:15 WITA

ikn03a
Trending di IKN NUSANTARA