KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dalam rangka menyambut perayaan Erau, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menggelar tradisi haul atau pembacaan doa untuk para Raja dan Sultan yang telah mendahului. Acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna.
Tradisi haul para Raja dan Sultan Kutai ini digelar di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pada Rabu (17/9/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Erau Adat Kutai yang sebentar lagi resmi dibuka.
Ketua panitia internal Kesultanan Kutai, Pangeran Noto Negoro, menyebut peringatan Erau bukan sekadar ritual rutinitas. Namun memiliki makna mendalam bagi Kesultanan dan masyarakat Kutai Kartanegara.
Ia menjelaskan, Erau tahun ini bertepatan dengan dua momentum penting, yakni peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta hari jadi ke-243 Kota Tenggarong. Hal ini semakin menambah nilai spiritual dan sejarah dalam rangkaian kegiatan.
Dalam Kesempatan tersebut, masyarakat melaksanakan “Haul Jamak” yang kemudian dirangkai dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Doa bersama ini diharapkan sampai kepada para leluhur sekaligus menjadi momen refleksi bagi umat Islam.
“Wajib bagi kita sebagai generasi muda untuk mendoakan para leluhur, raja, dan sultan yang telah meletakkan pondasi adat dan adab, sehingga kita bisa menikmati kehidupan seperti sekarang,” ujarnya.
Pangeran Noto Negoro menegaskan, melalui momentum Erau, masyarakat Kutai Kartanegara diharapkan semakin kompak menjaga persatuan. Bahkan bisa memberikan kontribusi positif bagi Kalimantan Timur, termasuk dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Erau ini menjadi berkah kebersamaan. Jangan ada perpecahan, provokasi, atau saling menjatuhkan. Melalui adat dan budaya, kita justru harus memperkuat persaudaraan,” tegasnya.
Pewarta & Editor : Fairuzzabady