Menu

Mode Gelap
Tim SAR Terus Lakukan Pencarian Pemancing yang Diterkam Buaya di Sungai Kariangau Balikpapan Dukung Penguatan Bank Sampah, Komisi III DPRD Samarinda Dorong Peningkatan Kinerja dan Administrasi di Gunung Lingai Pemancing Diterkam Buaya di Sungai Kariangau, Tim SAR Balikpapan Lakukan Pencarian Kredit Kukar Idaman Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Binaan dan Masyarakat Warga Binaan Lapas Tenggarong Siap Dukung Pasokan Pangan Program MBG Kukar

SENI BUDAYA · 17 Sep 2025 13:15 WITA ·

Kesultanan Kutai Ing Martadipura Gelar Tradisi Haul Raja dan Sultan Jelang Erau


 Suasana haul para Raja dan Sultan Kutai yang penuh khitmad, di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Rabu (17/9/2025). (Fairuzzabady/Kumalanews.id) Perbesar

Suasana haul para Raja dan Sultan Kutai yang penuh khitmad, di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Rabu (17/9/2025). (Fairuzzabady/Kumalanews.id)

KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dalam rangka menyambut perayaan Erau, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menggelar tradisi haul atau pembacaan doa untuk para Raja dan Sultan yang telah mendahului. Acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna.

Tradisi haul para Raja dan Sultan Kutai ini digelar di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pada Rabu (17/9/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Erau Adat Kutai yang sebentar lagi resmi dibuka.

Ketua panitia internal Kesultanan Kutai, Pangeran Noto Negoro, menyebut peringatan Erau bukan sekadar ritual rutinitas. Namun memiliki makna mendalam bagi Kesultanan dan masyarakat Kutai Kartanegara.

Ia menjelaskan, Erau tahun ini bertepatan dengan dua momentum penting, yakni peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta hari jadi ke-243 Kota Tenggarong. Hal ini semakin menambah nilai spiritual dan sejarah dalam rangkaian kegiatan.

Dalam Kesempatan tersebut, masyarakat melaksanakan “Haul Jamak” yang kemudian dirangkai dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Doa bersama ini diharapkan sampai kepada para leluhur sekaligus menjadi momen refleksi bagi umat Islam.

“Wajib bagi kita sebagai generasi muda untuk mendoakan para leluhur, raja, dan sultan yang telah meletakkan pondasi adat dan adab, sehingga kita bisa menikmati kehidupan seperti sekarang,” ujarnya.

Pangeran Noto Negoro menegaskan, melalui momentum Erau, masyarakat Kutai Kartanegara diharapkan semakin kompak menjaga persatuan. Bahkan bisa memberikan kontribusi positif bagi Kalimantan Timur, termasuk dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“Erau ini menjadi berkah kebersamaan. Jangan ada perpecahan, provokasi, atau saling menjatuhkan. Melalui adat dan budaya, kita justru harus memperkuat persaudaraan,” tegasnya.

 

Pewarta & Editor : Fairuzzabady
Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Pelajar Kukar Diajak Cintai Budaya Lewat Ajang Ekspresi Tradisional 2025

6 Oktober 2025 - 09:15 WITA

lip015a

Prosesi Merebahkan Tiang Ayu, Tanda Berakhirnya Erau Adat Kutai 2025

29 September 2025 - 13:15 WITA

lip013d

Ritual Sakral Hingga Belimbur Warnai Penutup Erau Adat Kutai 2025

29 September 2025 - 11:15 WITA

lip013c

Hari Ketujuh Erau, Ritual Mengulur Naga Jadi Puncak Kemeriahan

29 September 2025 - 10:15 WITA

lip013b

Malam Ketujuh Erau Adat Kutai, Ritual Menyisik Lembuswana dan Seluang Mudik Betebak Beras Warnai Prosesi Sakral

29 September 2025 - 09:15 WITA

lip013a

Tari Ganjur, Tarian Sakral Penjaga Keamanan dalam Erau Adat Kutai

26 September 2025 - 17:15 WITA

lip011f
Trending di SENI BUDAYA