Menu

Mode Gelap
Tari Ganjur, Tarian Sakral Penjaga Keamanan dalam Erau Adat Kutai Tari Dewa Memanah, Ritual Sakral dalam Erau Adat Kutai Balap Ketinting Sukses Digelar, Meriahkan Erau Adat dan Hari Perhubungan Nasional 2025 di Tenggarong Tradisi Beseprah Di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban Balap Ketinting Meriahkan Erau Adat 2025 dan Hari Perhubungan Nasional di Tenggarong

SENI BUDAYA · 25 Sep 2025 15:15 WITA ·

Tradisi Beseprah Di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban


 Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI, Aji Muhammad Arifin, bersama Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Wakil Bupati Rendi Solihin, serta pejabat daerah dan unsur Forkopimda saat menghadiri upacara Beseprah. (Foto. Dok: Prokom & Dokpim Kukar) Perbesar

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI, Aji Muhammad Arifin, bersama Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Wakil Bupati Rendi Solihin, serta pejabat daerah dan unsur Forkopimda saat menghadiri upacara Beseprah. (Foto. Dok: Prokom & Dokpim Kukar)

KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Disela-sela Erau Adat Kutai, ada salah satu tradisi menarik yang layak untuk di simak dan di ikuti yakni Beseprah.

Tradisi sarapan massal yang di ikuti berbagai lapisan masyarakat, pejabat daerah dan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, di depan Museum Mulawarman, Tenggarong, Kamis (25/9/2025).

Meski pesertanya berasal dari status sosial yang beragam, saat berlangsungnya acara ini perbedaan sama sekali tidak terasa, bersama-sama duduk bersila menyantap hidangan dalam suasana akrab yang amat kental.

Dalam Beseprah para hadirin duduk secara berkelompok mengelilingi hidangan yang telah disediakan.

Dimasa lalu, Beseprah diselenggarakan Sultan yang berkuasa sebagai jamuan persembahan untuk rakyatnya.

Jamuan tersebut menjadi simbolisasi harapan dan doa yang dipanjatkan oleh Sultan, agar dapat menjadi pemimpin yang selalu mengayomi masyarakat.

Acara itupun sebagai perlambang keinginan Sultan untuk membaur dan merasakan yang dirasakan oleh rakyatnya.

Tak hanya itu, beseprah ini juga merupakan tradisi yang ada di tanah Kutai, dengan makna untuk menjalin keakraban dan kebersamaan bagi masyarakat di Kabupaten tertua di Timur Borneo.

Penyelenggaraan Beseprah ini setiap tahunnya dapat dimaknai sebagai ajang rasa persaudaraan warga antar sesame, hingga menjalin kebersamaan.

Tradisi itu juga, terdapat pesan moral bahwa seorang pemimpin haruslah dekat serta membaur dengan semua rakyatnya.

Melalui kegiatan ini juga diharapkan, agar seluruh elemen masyarakat untuk memetik makna dari tradisi Kesultanan Kutai Ing Martadipura yang telah diwariskan oleh para leluhur terdahulu.

 

Pewarta & Editor : Fairuzzabady
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Tari Ganjur, Tarian Sakral Penjaga Keamanan dalam Erau Adat Kutai

26 September 2025 - 17:15 WITA

lip011f

Tari Dewa Memanah, Ritual Sakral dalam Erau Adat Kutai

26 September 2025 - 15:15 WITA

lip011e

Ritual Beluluh, Prosesi Penyucian Sultan Dalam Rangkaian Erau Adat Kutai

24 September 2025 - 17:15 WITA

lip011a

Bupati Kukar Hadiri Malam Bepelas, Awali Rangkaian Sakral Erau 2025

23 September 2025 - 10:15 WITA

lip10i

Malam Pertama Erau 2025, Disdikbud Kukar Tekankan Pentingnya Lestarikan Tradisi

23 September 2025 - 09:15 WITA

lip10j

Dentuman Meriam Iringi Ritual Bepelas Sultan di Erau 2025

22 September 2025 - 18:15 WITA

lip10f
Trending di SENI BUDAYA