KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Upaya pelestarian budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini melangkah ke arah yang lebih modern. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar tengah mengembangkan program digitalisasi arsip budaya sebagai langkah inovatif untuk menyelamatkan sekaligus mempermudah akses terhadap warisan budaya daerah di era digital.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, menjelaskan bahwa transformasi digital ini menjadi bagian penting dari strategi pelestarian nilai-nilai budaya lokal agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Menurutnya, banyak dokumen dan karya seni tradisional yang selama ini disimpan secara konvensional berisiko rusak atau hilang jika tidak segera dialihkan ke format digital.
“Banyak manuskrip, naskah kuno, foto kegiatan seni, dan dokumentasi upacara adat yang tersebar di berbagai tempat. Kami ingin semuanya tersimpan secara digital agar generasi mendatang dapat belajar dan meneliti dengan lebih mudah,” ujar Puji, Minggu (12/10/2025).
Proses digitalisasi ini tidak hanya mencakup arsip tertulis, tetapi juga rekaman audio dan video berbagai kegiatan seni seperti tari tradisional, musik etnik, dan ritual adat. Seluruh data akan melalui proses kurasi agar keaslian dan nilai historisnya tetap terjaga.
“Budaya kita bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dipelajari. Dengan sistem digital, siapa pun bisa mengakses informasi budaya Kutai tanpa harus datang ke lokasi fisiknya,” tambah Puji.
Dalam pelaksanaannya, Disdikbud Kukar akan melibatkan komunitas seni, sekolah, serta pegiat budaya dari berbagai kecamatan untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan warisan lokal. Selain itu, pelatihan akan diberikan kepada pelajar dan guru agar mereka mampu berkontribusi aktif dalam proses digitalisasi di lingkungan masing-masing.
Puji menegaskan, inisiatif ini bukan semata-mata soal pemanfaatan teknologi, tetapi juga tentang membangun kesadaran bahwa pelestarian budaya harus relevan dengan perkembangan zaman.
“Pelestarian budaya di era sekarang tidak bisa lepas dari teknologi. Menjaga budaya berarti juga menyesuaikannya dengan cara hidup masa kini,” ujarnya.
Ia berharap, program digitalisasi ini dapat menjadi pusat data kebudayaan yang terbuka dan edukatif, sekaligus sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai warisan leluhur mereka.
“Tujuan akhirnya sederhana, agar budaya kita tidak lekang oleh waktu. Generasi muda ke depan bisa mengenal dan bangga dengan warisan leluhurnya melalui akses digital yang mudah dan terbuka,” pungkasnya.
ADV DISDIKBUD KUKAR Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025