KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Setiap akhir pekan, kawasan Titik Nol Tenggarong berubah menjadi ruang hidup penuh warna. Suara musik tradisional berpadu dengan tarian daerah dan pertunjukan komunitas seni lokal, menjadikan area ini pusat baru aktivitas budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Inisiatif tersebut digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar sebagai bagian dari upaya memperkuat identitas daerah melalui pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, mengatakan kawasan Titik Nol kini difungsikan sebagai panggung terbuka bagi masyarakat dan pelajar untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
“Kami ingin menjadikan Titik Nol sebagai ruang yang hidup, tempat masyarakat bisa menikmati sekaligus melestarikan budaya lokal,” ujar Puji, Senin (13/10/2025).
Beragam kegiatan seni rutin digelar di kawasan ini — mulai dari tari Jepen, musik etnik, hingga pameran kriya lokal. Kehadiran aktivitas seni di ruang publik diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya sendiri.
Puji menilai, lokasi Titik Nol yang strategis di pusat kota dan dikelilingi situs bersejarah seperti Museum Mulawarman dan Masjid Jami Aji Amir Hasanoeddin, menjadi nilai tambah dalam memperkuat citra Tenggarong sebagai kota budaya.
“Kawasan ini memiliki nilai sejarah dan simbol identitas daerah. Karena itu, kami menjadikannya etalase bagi kegiatan seni dan budaya masyarakat,” jelasnya.
Disdikbud Kukar berkomitmen menjaga keberlanjutan kegiatan budaya di kawasan ini agar tidak sekadar menjadi tontonan musiman, melainkan wadah pembinaan, edukasi, dan promosi seni secara berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat terus berkreasi di sini. Dari pelajar hingga komunitas lokal, semuanya memiliki ruang untuk berekspresi,” tutup Puji.
ADV – DISDIKBUD KUKAR Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady @2025