Menu

Mode Gelap
Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Letusan Setinggi 700 Meter Indonesia, Mongolia Jajaki Kerja Sama Tekstil Hingga Bebas Visa Teken Kerja Sama Terbaru, 6 Investor Swasta akan Membangun Berbagai Sektor di IKN Senilai Rp3,65 Triliun Basarnas Balikpapan Evakuasi Tiga Pemancing Yang Terapung Akibat Kapal Mati Mesin SMAN 1 Tenggarong Seberang Buka Pendaftaran SPMB Tahun Ajaran 2025/2026, Ini Jadwal dan Syaratnya

SENI BUDAYA · 22 Sep 2023 01:58 WITA ·

Ritual Merangin Jelang Erau Adat di Tanah Kutai


 Ritual Merangin Jelang Erau Adat di Tanah Kutai Perbesar

Kumalanews – Sebelum berlangsungnya upacara Erau adat, ada sebuah prosesi ritual yang dilaksanakan di malam hari di luar keraton Kesultanan Kutai Ing Martadipura.

Upacara itu sendiri bernama Merangin, yang bertujuan sebagai media pemberitahuan kepada khalayak ramai dimana saja.

Prosesi Merangin ini adalah ritual pendahuluan yang wajib dilaksanakan menjelang Erau, bahwa beberapa hari lagi Erau adat akan berlangsung.

Ritual merangin ini di awali dengan pembacaan mantra oleh pimpinan upacara serta di ikuti 7 Belian Laki sdan 7 orang Belian Bini, dengan mengelilingi Binyawan yang terletak ditengah bangunan.

Sambil membacakan matra, pimpinan upacara itu pun sesekali menghamburkan beras kuning pertanda ritual merangin akan segera di mulai.

Usai melaksanakan pembacaan matra, kemudian 7 Belian Laki berdiri dan langsung mengelilingi Binyawan serta berputar dengan iringan tabuhan gendang.

“Sesuai dengan perintah Sultan, kita melaksanakan kegiatan dalam rangka Bepelas Benua. Merangin ini sendiri adalah awalan perjalanan seorang Belian yang melaksanakan tugas untuk menuju ke tempat-tempat tertentu baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan,” terang koordinator upacara meranging, Sartin.

Sementara itu, tabuhan gendang dan gong berirama terus menerus mengalun mengiringi ritual tersebut, sehingga suasana prosesi Merangin ini pun semakin magis. Apalagi ketika 7 orang Belian Laki mulai berputar mengelilingi Binyawan yang terletak ditengah bangunan.

Ritual merangin ini dilaksanakan di Serapo Belian selama tiga malam berturut-turut, sebagai media pemberitahuan kepada khalayak ramai bahwa Erau adat akan segela digelar.

“Merangin ini sendiri kita laksanakan selama tiga malam, dan ini malam pertama. Untuk malam kedua mantranya sedikit berbeda baik di awal maupun di akhir, sehingga perjalanannya pun makin panjang. Sedangkan malam ketiga juga semakin jauh perjalanan kita,” ungkap Sartin.

Selanjutnya, prosesi Merangin ini pun diakhiri dengan tarian Belian Bini berjumlah 7 orang sambil mengelilingi tiang Binyawan sebanyak 7 kali dan diiringi tabuhan gendang dan gong yang berirama.(adm_alf).

WhatsApp Image 2023 09 22 at 08.54.311

Artikel ini telah dibaca 130 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

“Tetiba Jogja”, Olah Gubang Tampil Memukau di Obelix Sea View Yogyakarta

14 Mei 2025 - 13:15 WITA

lip55

Otorita IKN Fasilitasi Ritual Adat Kutai Pelas Benua, Doa Masyarakat Kutai bagi Kelancaran Pembangunan IKN

21 Oktober 2024 - 08:15 WITA

WhatsApp Image 2024 10 20 at 20.56.57

Tradisi Beseprah di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban

26 September 2024 - 11:15 WITA

ab47

Ritual Bepelas Upacara Sakral Pada Pelaksanaan Erau Adat Kutai

22 September 2024 - 09:15 WITA

ab46

Prosesi Ritual Mendirikan Tiang Ayu Pertanda Erau Dimulai

21 September 2024 - 11:15 WITA

ab45

Prosesi Ngatur Dahar Jelang Erau Adat Kutai 2024

21 September 2024 - 09:15 WITA

ab44
Trending di BERITA DAERAH