Menu

Mode Gelap
Rupiah Menguat menjadi Rp 16.332 Per Dolar AS Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Letusan Setinggi 700 Meter Indonesia, Mongolia Jajaki Kerja Sama Tekstil Hingga Bebas Visa Teken Kerja Sama Terbaru, 6 Investor Swasta akan Membangun Berbagai Sektor di IKN Senilai Rp3,65 Triliun Basarnas Balikpapan Evakuasi Tiga Pemancing Yang Terapung Akibat Kapal Mati Mesin

SENI BUDAYA · 27 Sep 2023 11:35 WITA ·

Behempas Bantal Adu Ketangkasan


 Behempas Bantal Adu Ketangkasan Perbesar

Kumalanews – Behempas bantal merupakan salah satu jenis olahraga tradisional Kutai yang masih eksis hingga sekarang.

Olahraga ini diminati berbagai kalangan, baik pria maupun wanita. Tak hanya kalangan remaja dari usia sekolah, bahkan kaum ibu pun menyukai ajang adu ketangkasan ini.

Secara harfiah, behempas bantal dapat diartikan sebagai memukul lawan hingga jatuh dengan menggunakan bantal.

Sesuai namanya, senjata utama yang digunakan para petarung dadakan ini adalah bantal panjang seberat kurang lebih 1-2 kilogram.

Olahraga ini dimainkan satu lawan satu. Setiap pemain menggunakan salah satu tangan untuk memegang bantal.

Satu tangan yang lainnya tidak boleh digunakan dan harus diletakkan di bagian belakang tubuh.

Dalam setiap pertandingan, pemain dari dua kubu akan saling bertemu di atas sebatang kayu dengan posisi duduk berhadapan. Kayu yang digunakan kurang lebih memiliki panjang sekitar 3 meter.

Kayu tersebut melintang setinggi kurang lebih 120 centimeter di atas area permainan. Di bagian bawah batang kayu tersebut, terdapat kasur busa atau lumpur yang licin.

Behempas bantal dimainkan dalam dua babak. Pemenang dari setiap babak ditentukan oleh kemampuan menjatuhkan lawannya dari atas batang kayu.

IMG20230927100710 scaled

Jika dalam dua babak diperoleh hasil imbang, akan dimainkan babak tambahan. Jika saat babak tambahan hasilnya masih imbang atau tidak ada salah satu di antara pemain yang tumbang, pemenang ditentukan dengan pengundian menggunakan koin.

Permainan ini membutuhkan kelihaian para pemain dalam mengatur strategi. Untuk memenangkan setiap babak, tidak saja dibutuhkan kekuatan dalam memukul, tetapi kemampuan menjaga stamina selama babak berlangsung.

Biasanya, seiring berjalannya waktu, kekuatan pemain untuk memukul semakin berkurang dan kemampuan untuk tetap bertahan di atas batang pun semakin melemah.

Karena itulah, kunci utama dalam memenangkan permainan ini adalah menyeimbangkan antara tenaga yang digunakan untuk memukul dengan tenaga yang digunakan untuk bertahan.(ik)

Artikel ini telah dibaca 185 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

“Tetiba Jogja”, Olah Gubang Tampil Memukau di Obelix Sea View Yogyakarta

14 Mei 2025 - 13:15 WITA

lip55

Otorita IKN Fasilitasi Ritual Adat Kutai Pelas Benua, Doa Masyarakat Kutai bagi Kelancaran Pembangunan IKN

21 Oktober 2024 - 08:15 WITA

WhatsApp Image 2024 10 20 at 20.56.57

Tradisi Beseprah di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban

26 September 2024 - 11:15 WITA

ab47

Ritual Bepelas Upacara Sakral Pada Pelaksanaan Erau Adat Kutai

22 September 2024 - 09:15 WITA

ab46

Prosesi Ritual Mendirikan Tiang Ayu Pertanda Erau Dimulai

21 September 2024 - 11:15 WITA

ab45

Prosesi Ngatur Dahar Jelang Erau Adat Kutai 2024

21 September 2024 - 09:15 WITA

ab44
Trending di BERITA DAERAH