KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK), Pemerintah Desa (Pemdes) Kayu Batu mencoba gebrakan baru dalam mengelola masalah yang ada di wilayahnya.
Cara yang ditempuh ini adalah, dengan mendaur ulang sampah yang telah dikumpulkan menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis.
Sumpah yang didaur ulang menjadi sebuah produk terbagi menjadi dua, yakni sampah organik dan anorganik.
“Kita kumpulkan sampah-sampah baik organik maupun anorganik untuk dibuatkan sebuah produk yang bernilai ekonomis,” ucap Kepala Desa Kayu Batu Andri Sofyandani, saat dikonfirmasi pada Kamis (7/11/2024).
Lebih lanjut Andri Sofyandani mengemukakan bahwa, di tahun ini pihaknya menerima bantuan mesin pencacah sampah dan mesin pres yang digunakan untuk keperluan daur ulang.
Total bantuan yang diterima pihaknya mencapai 7 miliar, dan juga akan digunakan untuk pembuatan gedung tempat penampungan serta daur ulang sampah hingga fasilitas pendukungnya.
Tak hanya itu, Pemdes Kayu Batu juga melibatkan masyarakat setempat untuk diberdayakan dalam pengelolaan sampah hingga menjadi sebuah produk jadi.
Demi kelancaran program tersebut, Pemdes Kayu Batu berencana memberdayakan masyarakat setempat untuk membantu proses daur ulang hingga pembuatan produk yang bernilai ekonomis.
“Jadi program ini melibatkan masyarakat, kita juga bentuk pengurusnya disana,” ungkap Andri Sofyandani.
Baca juga Tekan Angka Stunting, Kelurahan Melayu Bakal Berikan PMT Bagi Balita https://kumalanews.id/2024/11/06/tekan-angka-stunting-kelurahan-melayu-bakal-berikan-pmt-bagi-balita/
Andri Sofyandani juga menyebut bahwa, pihaknya saat ini kekurangan kendaraan untuk mengangkut sampah-sampah ke tempat daur ulang.
Hal tersebut mendorong pihaknya untuk bekerjasama dengan Ketua RT, Lembaga-lembaga desa yang ada di Desa Kayu Batu.
Andri Sofyandani juga berharap, dengan adanya program Bank Sampah tersbut masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola sampah dan tidak membuang sampah sembarangan khususnya di sungai Mahakam.
“Kita harus sadar bahwa kebersihan itu penting, bahkan dengan kreativitas kita sampah bisa juga kita daur ulang menjadi barang-barang yang bisa kita jual,” tutupnya.(adv/diskominfokukar/ind/ruz)