KUMALANEWS.ID, PENAJAM PASER UTARA – Para petani di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), berhasil melakukan panen padi secara mandiri.
Dimana hal itu menunjukkan bahwa daerah tersebut semakin mampu mengurangi ketergantungan terhadap pasokan benih dari luar.
Tak hanya itu, hal tersebut juga menjadi salah satu pencapaian penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten PPU.
Pasalnya, keberhasilan itu tidak lepas dari dukungan Dinas Pertanian (Distan) PPU dan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Distan PPU Andi Trasodiharto menyebut bahwa, program penangkaran benih yang dilakukan petani lokal telah membuahkan hasil yang positif.
“Kami terus mendorong petani untuk mengembangkan kemandirian benih, sehingga mereka tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar,” ujarnya, Selasa (18/03/2025).
“Keberhasilan ini juga adalah bukti bahwa petani di PPU mampu menghasilkan benih unggulan sendiri,” imbuhnya.
Andi Trasodiharto juga mengemukakan bahwa, salah satu kelompok tani yang menjadi contoh sukses adalah Poktan Sipatuo, dimana telah menangkarkan varietas padi Impari 43.
“Benih ini telah melalui sertifikasi dari Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Provinsi Kaltim dan menjadi pilihan utama bagi petani setempat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Hortikultura Distan PPU Gunawan menambahkan bahwa, hasil panen kali ini sangat menggembirakan.
Berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas padi di Desa Sesulu mencapai 6,3 ton gabah kering panen per hektar.
“Hasil ini menunjukkan bahwa sistem tanam yang diterapkan petani sudah semakin baik dan efisien,” terang Gunawan.
“Kami berharap metode ini dapat diterapkan di wilayah lain, terutama di Kecamatan Babulu yang menjadi sentra produksi padi terbesar di PPU,” sambung Gunawan.
Gunawan juga menilai bahwa, keberhasilan panen itu tidak terlepas dari peran aktif Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang mendampingi petani dari awal musim tanam hingga panen.
Dengan meningkatnya produksi padi secara mandiri, diharapkan PPU semakin kuat dalam mewujudkan swasembada pangan dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi petani lokal.
“Pemerintah daerah terus berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan fasilitas guna mendukung keberlanjutan program kemandirian benih ini,” pungkas Gunawan.(ADV/DiskominfoPPU)