KUMALANEWS.ID, KUTAI KARTANEGARA – Kutai Kartanegara (Kukar) tidak hanya memiliki objek wisata alam dan sejarah, namun juga mempunyai wisata religi yang menjadi incaran para peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dimana wisata religi tersebut yaitu, berziarah ke Komplek Makam Sultan Kutai Kartanegara yang berada di area Museum Mulawarman Tenggarong.
Pasalnya, komplek pemakaman ini terdapat makam Sultan Kutai Kartanegara ke 15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang merupakan pendiri Kota Tenggarong.
Tak hanya itu, di komplek pemakaman ini juga terdapat makam Sultan Kutai Kartanegara ke 16, Aji Muhammad Salehuddin I.
Kemudian, Sultan Kutai Kartanegara ke 17, Aji Muhammad Sulaiman, Sultan Kutai Kartanegara ke 19, Aji Muhammad Parikesit, dan Sultan Kutai Kartanegara ke 20, Aji Muhammad Salehuddin II, bersama keluarga.
Tak jarang, komplek makam Sultan Kutai Kartanegara ini sering di kunjungi para peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Biasanya, para peziarah ini berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel), pulau Jawa dan Sulawesi, yang datang ke komplek Makam Sultan Kutai Kartanegara.
Selain itu, para peziarah ini juga berasal dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) seperti Samarinda, Kutai Timur (Kutim), Kutai Barat (Kubar), Bontang, Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Komplek Makam Sultan Kutai Kartanegara ini merupakan Cagar Budaya yang dilindungi oleh Pemerintah daerah baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
“Biasanya peziarah yang ramai datang kesini, pasca lebaran Idul Fitri di hari ke 2, 3 serta 4, dan tempat ini juga sering dibuat haulan oleh peziarah,” ujar Suhaili, penjaga komplek Makam Sultan Kutai Kartanegara, Selasa (01/04/2025).
“Kalau dihitung di hari Sabtu dan Minggu, pengunjung yang datang kesini dalam satu bulannya mencapai 10.000 orang,” singkat Suhaili.
Bagi anda yang ingin berziarah ke komplek Makam Sultan Kutai Kartanegara, silahkan saja datang dan tempat ini terbuka untuk umum.
Untuk lokasi komplek Makam Sultan Kutai Kartanegara ini, berada di area Museum Mulawarman Tenggarong.
Pewarta : Nabil Hasan Editor : Fairuzzabady